KONSTRUKSI SOSIAL


Konstruksi sosial adalah suatu proses di mana realitas sosial atau makna sosial dibangun, dipertahankan, dan diperkuat oleh masyarakat melalui interaksi dan komunikasi. Konstruksi sosial mencakup cara-cara di mana masyarakat menetapkan norma, nilai, dan keyakinan yang mengatur perilaku dan pandangan hidup mereka.

Dalam konstruksi sosial, realitas sosial tidak dianggap sebagai sesuatu yang absolut atau objektif, tetapi dipahami sebagai hasil dari proses interpretasi dan negosiasi antara individu dan kelompok. Artinya, realitas sosial tidak diberikan melainkan dibentuk melalui pemahaman bersama dan dialog sosial yang berkelanjutan.

Sebagai contoh, konstruksi sosial dapat dilihat dalam definisi tentang jenis kelamin. Konsep jenis kelamin sebenarnya adalah konstruksi sosial yang dibentuk oleh masyarakat melalui norma-norma, nilai-nilai, dan keyakinan yang membedakan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan aspek biologis, perilaku, dan peran sosial yang diharapkan.

Konstruksi sosial juga dapat mempengaruhi pembentukan identitas sosial, seperti identitas kelompok etnis atau identitas agama. Identitas-identitas ini dipertahankan dan diperkuat melalui budaya, bahasa, tradisi, dan simbol-simbol yang dimiliki oleh kelompok tersebut.

Dalam konteks yang lebih luas, konstruksi sosial dapat mempengaruhi struktur sosial dan sistem kekuasaan, seperti hierarki kelas, gender, ras, dan agama yang terbentuk dalam masyarakat. Sebagai hasil dari konstruksi sosial, hierarki dan sistem kekuasaan ini dapat memengaruhi akses dan distribusi sumber daya, kebebasan dan hak asasi manusia, dan kesetaraan sosial. Oleh karena itu, memahami konstruksi sosial dapat membantu kita memahami bagaimana realitas sosial dibentuk dan bagaimana kita dapat berpartisipasi dalam proses itu untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

0 $type={blogger}:

إرسال تعليق

Copyright © Suara kasawan Kehijauan Piyaiyita | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top