Picture 1 This is break time to rest a few minutes and eate the potato, taro or other species of typical foood , this place is in the Top Mountain of Toyakaugito.
the "Pugiaitaka" is the term for the name of the path over mountain in me language, Then not just Pugiaitaka, but also other path also around here, each of thoseSo, the Pugiaitaka is famous mane of the local people, path on the mountain then this path is main
path to access of the Degeuwo to Paniai, the path is still be existed to now day's, because access to
paniai degeuwo modern road is still not established. So, whoever local society are they walking on
the path of the over mountain.
How I could be traveling the mountain of Pugiaitaka
Picture: 2 This is the indigenous women went to on the path in Pugiaitaka.
Yes, of course. If you have to plane to climbing to the path of the Pugiaitaka, for the firs you have to prepare some food for lunch in the way. And additional tolls you have to also a bag, of
"noken" the noken is tolls of stuff the noken andput of on the head, In to the noken is varienty of tools as like typical food, clothes and some important tolls to bring. Why? Writer said must to prepare the important tolls before walking on the path, because there are walking started from in the morning to afternoon on the path to walking as a full day. To walking under wood of rainforest. Their environment are climbing up a small mountain, across the medium the jump to big and high rock climb to under etc. so before started to waling preparing to complete as must bester way. To arriving be safety and target to time.
The footpath as ap long way from the Degeuwo to Paniai there are not just Pugiaitaka but we shoul be walking others path of writer mentions above, there are one of the solutions to access to paniai egeuwo while time, before fulfillment modern road will making intan jaya to paniai.
Beside the footpath we have the Adata Bridge
“Kekuatan tidak berasal dari kapasitas fisik. Kekuatan berasal dari kemauan yang gigih” Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.
Karena saat kita kaya bukan berarti kita bisa mengaku bahwa hati nurani kita benar tanpa menjalani disiplin apapun sehingga banyak ketidakjujuran terjadi di dunia yang membingungkan ini.
Suka cita terletak pada perjuangan, usaha, termasuk dalam penderitaan, bukan pada kemerdekaan itu sendiri.
Kebebasan individu dan kesaling-tergantungan keduanya penting dalam hidup bermasyarakat.
Adalah martabat manusia kehilangan kepribadiannya dan menjadi tidak lebih daripada sebuah roda gigi pada mesin. Satu-satunya penguasa yang saya akui di dunia ini adalah ‘suara hening kecil’ di dalam hati.
Semuanya berjalan baik meskipun segala sesuatu tampaknya salah sama sekali jika anda jujur terhadap anda sendiri. Sebaliknya, semuanya tidak baik bagi anda walaupun segala sesuatu kelihatan benar, anda tidak jujur terhadap anda sendiri.
Bukankah sejarah dunia menunjukkan bahwa tidak ada romantika kehidupan jika tidak ada resiko? ”
Sasaran pernah menjauh dari kita. Semakin besar kemajuan, semakin besar pengakuan atas ketidaklayakan kita. Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Usaha penuh adalah kemenangan penuh.
Lanjut, oleh sebab itu, jalanilah narar kata hati anda yang otentik, karena disitulah kamu akan menemukan keperibadian murni andah dan cinta sejati ada, meskipun ujung-ujungnya terkadang mengkawatrikan hasil usaha yang andah jeri-upayakan.
Karena, dunia ini kita tidak mengharapkan hasil usaha yang kita capai, tetapi bagimana cara kita menghadapi zona dimana tantangan ini menghadapi didepan mata kita dan meresponi dengan hati narar kita yang sesunggunya.
Penutup, kekuatan kepiribadian kita yang sesunggunya ialah bukan body fisik, bukan juga kesehatan yang baik. namun, kekuatan yang sesunggunya adalah mengikuti alur kata hati nurani kita dan bahwa sadar hati kita dengan sesunggunya disitulah kita akan menemukan kekuatan keperibading kita yang sesunggunya.
salam waras
Ikuti Alur kata hati adalah kekuatan ada yang sebenarnya.
Oleh: Willy Sardi
Saya sebagai orang Melayu, yg lahir di Jakarta, yg mempelajari ilmu-ilmu sosial dan belum lama tinggal di Papua ini sedang melihat kamu terlena tetapi sesungguhnya kamu sedang mati, bangsa kamu akan segera tinggal cerita.
Karena itu, saya hanya mau memberitahukan tanda2 kematian masa depan anda secara pribadi dan bangsamu di masa depan. Saya cukup beritahu dan anda sendirilah cari solusinya, apa solusi yg tepat atas kondisimu, kondisi bangsamu.
Berikut tanda-tanda kamu orang Papua dan bangsamu akan tinggal cerita segera:
Pertama, kalian, orang Papua kini punya satu musim baru. Musim yang tak banyak saya jumpai di Jawa, bahkan dalam buku sejarah. Bukan hanya musim matoa, musim kemarau atau musim mangga, musim muntaber untuk anak-anak kalian. Tapi, musim baru kalian adalah musim kematian tiba-tiba. Hari-hari ini, tidak hanya pimpinan gereja kalian saja yang mati tiba-tiba tetapi lihatlah di sekeliling anda, banyak orang Papua mati tiba-tiba.
Tidak ada yang tahu pasti penyebab musim baru itu. Mereka mati misterius.
Kedua, ini lanjutan dari yang nomor satu di atas. Kalian orang Papua kini punya satu penyakit baru yang belum banyak dijumpai di dunia kedokteran modern. Penyakit itu ialah penyakit "jatuh". Para pemimpin gereja kalian mati karena penyakit "jatuh". Ini penyakit berbahaya.
Coba kalian, orang Papua renungkan, Pastor Nato Gobay, jatuh tiba-tiba di kamar mandi dan meninggal. Itu setelah 30 menit sebelumnya memimpin ibadah di salah satu gereja katolik di Nabire sana.
Pastor Yulianus Mote, dikabarkan jatuh pingsang tiba-tiba di bandar udara wamena saat berangkat dari Jayapura ke Wamena. Ia berobat ttp tdk tertolong dan meninggal.
Pastor Neles Tebay jatuh tiba-tiba di ruang kuliah di salah satu kampus calon imam di Jayapura. Ia berobat dan tdk tertolong dan kemudian meninggal.
Kemudian, Uskup Timika, Mgr. John Philip Saklil jatuh di halaman rumah uskup dan meningal. Ia meninggal setelah sebelumnya memimpin misa.
Kalian, orang Papua tahu bahwa mereka jatuh karena mereka ini pimpinan umat dan informasinya disebarkan. Coba cari tahu dan hitung sekeling anda, berapa orang lain lagi yang mati dengan model ini. Banyak.
Ketiga, para pimpinan kalian mati misterius. Dalam sejarah yang saya pelajari, kematian pemimpin adalah pukulan telak, ia adalah kematian sebuah komunitas, kematian bangsa. Kematian pemimpin adalah duka panjang, bukan karena semata2 kehilangan fisik tetapi ia membawa pergi ide, gagasan, semangat, dan visi.
Mereka yang meninggal saat2 ini adalah pemimpin gereja. Banyak pemimpin kalian di birokrasi dan politik juga mati misterius, ada yang pelan2, ada yang mati seketika. Kalian tahu, Arnold Ap, Theys, Gubernur Salosa, Wospakrik, Agus Alua, dan anda pasti tahu yang lain. Yang wajar adalah meninggal normal karena sakit atau sudah umur tua.
Anda pasti tahu yg mati berlumuran darah, pasti banyak. Ini yg misterius..
Keempat, kalian banyak doktor dan master. Sarjana berlimpah. Ada tamatan luar negeri, ada tamatan dalam negeri dan ada yg tamat di tengah realitas yang membunuh kalian di Papua.
Tp, kalian diam atas masalah2 bangsamu yang sudah stadium empat ini, jika itu adalah penyakit..
Gelar kalian hanya di atas kertas, tak bisa buat apa2 untuk tanah airmu. Anda hanya urus perutmu, anda hanya urus jabatanmu, anda terhanyut dalam rutinitasmu dan tepuk dada, bangga dgn gelarmu.
Anda tidak menulis, anda tidak buat kajian, anda tidak berjuang, anda jijik berada di jalanan untuk melawan, anda tidak menjadi diplomat, anda tidak urus tanah adatmu, anda tidak mendidik kaummu.
Itu artinya, anda memang ingin membiarkan bangsmu mati atau gelarmu hanya di atas kertas dan tidak belajar sungguh2 untk mengerti realitasmu.
Apakah anda sengaja ataupun tidak paham, yang jelas, saya mau memberitahu bahwa, ketika orang sekolah (doktor, master, dan sarjana) diam membisu maka itu tandanya bangsa itu sedang mati pelan-pelan. Matinya aktivitas intelektual adalah matinya sebuah bangsa.
Kelima, orang Papua lupa budaya. Budaya bukan sekedar pakaian adat, tapi keseluruhan tatanan kehidupan: religi, sistem politik, mata pencaharian, kesenian, peralatan, bahasa, sistem dan pengetahuan.
Kalian gemgang erat2 segala yang baru datang. Lalu, kalian lupa diri dan terlena dan mereka ambil apa yang kalian tinggalkan.
Jangankan budaya, anda tinggalkan mamamu sendiri, anda pergi kawin dengan yang putih. Yang putih dan semua yang datang dari luar lebih baik. Itu cara anda membunuh mamamu, budayamu dan masa depan bangsamu secara pelan tapi pasti.
Keenam, kalian pemalas dan hidup dari belas kasihan dan judi. Kalian, orang Papua itu saya amati pemalas, duduk saja, cerita-cerita saja, habiskan waktu. Jalan minta sana minta sini sama saudara lain, harap sana harap sini. Setelah dapat uang habiskan saat itu juga, sisanya main judi, togel. Uang habis jalan minta lg ke saudara padahal sudah sarjana, padahal sehat dan badan kuat, padahal hutanmu luas, tanahmu subur.
Satu pemuda bisa habiskan uang 3 atau 4 juta dalam satu bulan. Uang itu dapat dari mana, sedangkan ia tidak punya pekerjaan, tidak punya kebun, tidak punya ternak? Jawabannya adalah ia dapat dari belas kasihan orang lain dan judi.
Saya ketemu dua pemuda di Kantor Gubernur. Tas mereka berisi. Saya ajak cerita, apa yang mereka isi dan apa kerja mereka. Yang mereka isi adalah proposal dan buku togel. Mereka begitu polos, saya amati mereka keliling jual2 proposal dari satu ruangan ke ruangan lain di kantor gubernur. Mereka tidak bekerja, satu orang sarjana dan satunya lagi pemuda.
Satu kesempatan, saya dengan beberapa teman kami kerja borongan di tanah Hitam. Kami pendatang dua orang dan mereka anak Papua tiga orang. Kami dibayar masing2 orang Rp. 4.700.000. Satu minggu kemudian, saya tanya, masih adakah yang itu? Uang mereka sudah habis. Satu orang beralasan, uang itu bayar spp adiknya. Satu lagi, bagi-bagi dengan keluarga. Satu lagi yang parah, ia mengesal karena uang itu habis minum dan main togel.
Tidak banyak orang Papua yang saya jumpai hargai proses dan tekun serta hemat. Sebagian hanya mau cepat jadi dan kejar yang besar, tidak ada usaha2 kecil, kecuali mama2 yang jualan. Anak muda takut jualan, jaga gengsi, jalan rapi2 tapi dompet kosong.
Ketujuh, perempuan muda Papua hancur. Sore-sore, apalagi malam minggu kota Jayapura penuh gadis2 belia Papua bercelana mini. Mulut penuh pinang dan rokok di tangan.
Mereka berkelompok hingga larut malam. Mereka buat apa? Mereka menunggu bookingan dari siapa saja yg mau ajak jalan, sekedar minuman keras atau seks dengan bayar murah. Yang penting dapat uang, entah 100 rb. Ada yang anak sekolh dan ada yg sdh tdk sekolah. Saya ajak ngobrol, mereka cerita d rumah tdk ada makanan dan cari uang sekolah.
Jika perempuan hancur, bagaimana mereka akan menikah, mengandung, melahirkan anak yg sehat dan mendidiknya menjadi besar untuk gantikan pemimpin kalian yg sudah banyak mati. Bagaimana mereka akan urus suami jika sdh hancur begini. Perempuan kuat, bangsa kuat.
Kedelapan, orang tua malas tahu dgn pendidikan anak. Tidak ada budaya belajar di rumah. Beberapa rumah di teman2 Papua tdk ada meja belajar untuk anak mereka. Satu kamar, anaknya dengan dua tiga orang tamu dr saudara lain. Sore hari anak2 tdk ada kebiasaan belajar di beberapa rumah yang saya kunjungi. Makan mlm larut malam sekali, ada yang jam 9, anak yg paling kecil sdh tdr. Ayah dan ibu, punya urusan masing2, tdk dampingi anak belajar.
Pada pagi hari, saya perhatikan di jalanan, tidak banyak orang Papua yg antar anak ke sekolah. Padahal di rumah ada mobil dan motor. Ada satu pejabat punya mobil dua dan motor ada satu di rumah tp pgi hari dia bagi uang sama anaknya. Dia tdk antar, anak jalan sendiri, naik ojek. Ini bukan soal kasih uang tp ini soal bagaimana bentuk kasih sayang orang tua. Pendatang juga punya uang tp mereka antar anak mereka, lihat di lampu merah pagi hari. Bicara tuan tanah tp tidak urus pendidikan anak baik2, bagaimana mau jd tuan rumah.
Kesembilan, kakak saya kenal banyak orang Papua yang menyebut diri pengusaha tapi setelah saya tanya pengusaha itu artinya punya CV dan PT. Mereka jalan cari proyek di dinas2, setelah dapat, kerja selesai dan uang habis. Tdk ada yang buat unit usaha yang profit atau datangkan uang. Ini beda dgn pendatang.
Kesepuluh, jual tanah. Orang Papua jual tanah kepada kami. Kalian tdk kontrakkan. Padahal kalian punya anak banyak. Anak2 kamu akan ke manakan kalau sdh kami kuasai semua.
Kesebelas, sekolah pinggiran dan kampus dan jurusan yang bisa cepat jadi sarjana. Tidak banyak anak2 Papua yg masuk di sekolah bermutu. Anak2 Papua banyak saya jumpai di sekolah2 pinggiran, sekolah yg dpat nilai gampangan dan masuk diperguruan tinggi yg biasa2 pada jurusan2 sosial semua. Jadi, orientasi mencari nilai dan ijazah, tidak cari kemampuan otak dan keterampikan untuk hidup kalian.
Keduabelas, kampus2 sepi dengan mimbar akademik. Tdk banyak kampus di Papua yg lakukan seminar2 atau aktivitas lain. Para dosen juga tdk banyak yg menulis karya ilmiah yang terkait dgn bidang ilmu atas kondisi rill di Papua.
Ketigabelas, ruang ekspresi disumbat. Saya lihat hal berbeda di Papua dgn di Jawa. Di sini, orang tdk boleh demo, langsung ditangkap atau dibubarkan dititik aksi.
Ketigabelas, saya tidak jumpa wartawan luar negeri di Papua. Media2 di Papua saya tidak temukan bikin liputan yang berkualitas. Saya menyebut majalah dinding sekolah/pemerintah.
Keempatbelas, yang jual ikan kebanyakan bukan orang Papua, yg jual hasil kebun kebanyakan bukan orang Papua, yang tambang rakyat jg bukan orang Papua, yang jual pinang juga sekarang bukan orang Papua, apalagi kios atau toko.
Kelimabelas, petinggi Papua di Jayapura kebanyakan hanya bicara2 saja di media, tidak banyak aksi nyata. Tidak ada kepercayaan diri juga padahal papua itu kaya dan punya posisi tawar dgn Jakarta yg sangat tinggi.
Keenambelas, birokrasi dan parlemen sdh dikuasai oleh kami.
Ketujuhbelas, orang Papua terlalu dewakan kami pendatang. Dewa jadi diberi apa pun, harga dirinya pun kalian berikan, kamu beri marga dan angkat jadikan kepala suku, nobatkan jd anak anaklah. Lalu, di mana posisi kalian orang Papua di sana. Kalian itu sebenarnya sedang bimbang.
Kedelapan belas, kalian orang Papua itu mudah dibeli dan tidak bisa bersatu dan mudah diprovokasi, mudah dikotak2an dengan istilah gunung dan pantai sehingga kalian terhanyut dalam adu domba, lupa daratan tanah besar Papua bahwa kalian adalah tuan tanah.
Kesembilan belas, kalian panas-panas tai ayam dan makan mentah ajaran kasih. Tuhan musnahkan musuh Israel di laut merah.
Kalian tambah2 sendiri. Ada banyak tanda kalian ini sesungguhnya akan segera tiada. Pikirkan dan renungkanlah sodara.
Dari sodara kalian, Willy Sardi Jayapura.
Dok di Warkop |
Orang Genius Mereka Tidak Pedudi Dengan Masalah Apapun Yang Mereka Alami Asalkan Apa-Adanya Mereka Selaluh Focus Pada Tujuan Yang Mereka Menekunkan Untuk Mencapai Mimpi Yang Mereka Belum Perna Bayangkan.
Orang genius adalah orang-orang yang tidak perna merasakan cukup dan tidak perna merasakan saya ini “palin tahu” dari antara orang-orang yang ada sekitarnya; mereka selaluh mencari dan mencobah setiap saat, baik waktu tidak mendukun secara financial maupun malah lainnya. Dan mereka adalah orang yang selaluh mencari pengetahuan baru (hasrat) yang tinggi, dalam hal ini dunia pendidikan mapun perjuangan lain; mereka adalah selaluh membenahi masalah apapun yang mereka hadapi.
Orang jenius selaluh muncul seperti 2 (dua) pertanyaan besar
ini kepada diri bahwa “1. who I am?, 2. I’m not enough?” (who I am) adalah
mereka secara sadar bahwa mereka Tanya pekada diri; karna mereka buka gila
tetapi mereka Tanya kepada diri mereka dan Tanya kepada sekitar mereka, karna
mereka ada dan dunia mereka ada itu apaka takdir saja atau sesuatu yang menopan
dibalik itu. Dan mereka jenius dalam hal kecil apapun. (I am not enough) adalah
mereka yang tidak puas akan mencari sesuatu karna sesuatu yang kita serap oleh
5 panca indra manusia ini bukan begitu saja, tetapi dibalik semua itu ada yang
sumber utamanya.
Itu adalah cara berfikir dan perilaku orang jenius
SALAM LITERASI
LOVE BOPINI
Awal 2019 yang laluh adanya wabah covid19 pemerintah pusat umumkan bahwa Aktifitas umum seperti kamtor, sekolah, universitas, dan perusahan dan tempat publick lainya tutup/lockdown selama beberapa bulan atau tahun mematuhi protocol Kesehatan dan segabainya dan setahun berjalan system kapitalis penguasa menerapkan sisitema pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat PPKM tidak selesai-selesai. September 2021, kebijakan yang menyiksa itu masih berlanjut. Rakyat tersiksa dalam kemiskinan dan ketidakpastian. Sementara, para wakil rakyat di DPR dan para pemimpin politik hidup nyaman di rumah dinas mereka, dengan gaji pasti setiap bulan dari uang rakyat. Bahkaan otoriter dan penguasa yang mengambil alih dalam system nepotisme sehingga penerapan penagananan Covid-19 jadikan peluan bisnis.
Dengan adanya berjalan berbagai gaya peraturan berbagai gaya retorika yang sampaikan oleh penguasa system nepotisme sehingga, kebingunan antara maiyoritas yang mana, minoritas yang mana sulit dibedakan sehingga jadilah tampilan luar itu manusia tapi dalam nya itu menjadi Anjing atau Singga
Tidak hanya masa lalu yang menyiksanya. Ketidakpastian akan masa depan juga mencekam. Bagaimana menjalankan hidup, jika tidak ada pendapatan pasti? Bagaimana menjalani hidup di negara yang terus memperbodoh dan mempermiskin rakyatnya sendiri?
Menjadi Anjing
Anjing adalah sahabat manusia. Ia begitu cantik. Ia begitu setia. Dalam banyak hal, anjing lebih sempurna daripada manusia.
Menjadi Singa
Apa yang terjadi, jika kita melempar tongkat di hadapan singa? Dia akan menyerang kita. Singa tidak mengejar tongkat. Ia mengejar sang pelempar tongkat.
Ia mengejar sumber. Ia tidak terpengaruh oleh hal-hal yang berubah. Ia mencari asal muasal dari lemparan. Kita perlu belajar dari singa.
Kita tidak perlu mengejar benda-benda material atau pikiran yang muncul. Kita tidak perlu mengejar ingatan yang ada. Sebaliknya, kita justru perlu mencari sumber dari pikiran dan ingatan tersebut. Disini, kita beralih dari ilusi menuju kenyataan.
Ketika kita mencari sumber dari pikiran dan ingatan, kita akan berjumpa dengan kesadaran. Kita akan lepas dari ilusi. Kita akan bangun pada kenyataan sebagaimana adanya. Kita akan bangun pada kebenaran disini dan saat ini itu sendiri.
Segalanya adalah ciptaan kesadaran. Warna, bau dan bentuk adalah ciptaan kesadaran. Itu semua terbentuk dalam mekanisme yang kompleks dengan otak maupun struktur saraf manusia. Maka, yang perlu disentuh bukanlah pikiran, ingatan ataupun benda-benda material, tetapi kesadaran yang menjadi sumber segalanya tersebut.
Baru setelah itu, kita bisa cukup jernih melihat keadaan. Kita bisa mulai mengatur strategi untuk bertahan hidup. Kita bisa melakukan kritik terhadap pemerintah yang memperbodoh dan mempermiskin rakyatnya sendiri. Lalu, kita juga bisa berbuat sesuatu untuk menolong orang-orang yang kesulitan.
Kita berhenti meniru perilaku anjing, dan mulai menjadi singa di dalam hidup kita. Jangan ditunda lagi!
Fhoto, Dok Jangka Jarak Nabire, Sorong Jalan Trans nabire menuju ke papua Barat. |
Kabupaten Nabire — Kota Sorong Jarak antara kota, Mengemudi arah, jalan
Fhoto, Dok Mobil Hilux Putih, Lintas Trans Papua Barat jadi Saksi. |
Fhoto: Dok Demianus Edoway & Apner Edowai, & Sopir Yuliten. |
HIDUP seseorang Menurut dia HIDUP yang Benar Dan apa yang dia Pikirkan Itu baik Dan benar Dan Menjunjun tinggi Nilai_nilai Kemanusiakan Terhadap orang lain , tetapi terhadap Orang lain salah juga.
Demikian Juga sebaliknya HIDUP menurut orang lain baik Dan Benar bahakan nilai_nilai Kemanusiakan Serta Menjunjun tinggi terhadap Orang lain, tapi Penilaian orang lain salah Juga. APA yang Mereka lakukan atau attitude Terhadap orang lain.
Penjelasan dan contoh diatas:
Bahwa Negara Indonesia Saat ini Mau buat JALAN berupa Kesehatan Masyarakat Papua Menurut dia mau mensrjatrakan Masyarakat Papua, Tapi Rakyat Papua Mintah bukan Hal Itu sayang, Selama 74 Tahun kamu Merdeka kemana, apakah kamu tidur kalo Benar"2 Warga Negara mu belarti Seperti jawa loh sabang sampai Merauke Itu Mensrjatrakan masyarakat Papua belarti Duluh sudah JALAN toll berupa JALAN kereta sudah Jadi
Kalo mo Bangun skarang Ko Mimpi siang ka apa ?
OTONOMI KHUSUS jidul II Juga tolak suara Rakyat Papua Mintah Hanya Pengakuan
Kesimpulang:
Gambar yang terlihat dibahwa ini pihak A Dan B Baku debat karna pandangan Dan didepan dia Benar Bahwa Itu nomor Itu 6 atau 9 Oleh Sebab Itu Mungkin Perlu Membutukan Pihak ketiga untuk membenarkan atau Cari pemenang pihak A atau B
Refreksi Hidup, Oleh Mr. Bopini
Ada banyak cerita dan pengalaman dalam hidup, hal inilah yang membuat orang mengatakan bahwa hidup penuh warna. Mulai dari rasa bahagia, sedih, kesal dan lainnya kerap mewarnai kehidupan. Warna itu akan menjadi indah jika orang bisa menikmati proses kehidupannya dengan baik.
Setiap orang memang memiliki cara tersendiri untuk menjalani hidup, ada yang berpikiran kehidupan ini hanya sementara, maka duniawi jangan terlalu dikejar. Ada pula yang berpikiran bahwa hidup itu sangat indah, sayang jika dihabiskan untuk bersedih. Tak sedikit pula yang berpikir, hidup hanya sekali, maka perbanyaklah mencari pengalaman.
Hal terpenting dalam kehidupan adalah selalu berpikir positif dan belajar untuk menghargai diri sendiri. Pasalnya menerima keadaan diri sendiri adalah salah satu langkah awal untuk bersyukur dengan apa yang ada. Sehingga hidup menjadi lebih indah.
Selain itu hidup juga butuh motivasi, dan ini bisa kamu dapatkan di mana saja. Seperti kata-kata bijak hidup penuh warna berikut ini, bisa memberikan energi positif pada dirimu. Seperti apa?
1. . "Tidak perlu takut. Tunjukkan saja warna-warnimu yang sesungguhnya. Bahkan lukisan terbaik sedunia pun mempunyai pembenci dan pengkritik.
2. "Cinta sejati tak datang begitu saja. Banyak proses yang harus dilalui bersama, menderita, menangis, dan tertawa bersama."
3. "Berhati-hatilah memilih teman, terkadang yang kamu anggap temanlah yang mampu menjatuhkanmu lebih dari apa yang musuhmu lakukan."
4. "Dalam hidup, anda tak akan selalu mendapatkan apa yang paling anda inginkan, terkadang anda hanya mendapat pelajaran yang sebenarnya lebih anda butuhkan."
5. "Hidup ini kamu yang jalani, lakukan apapun yang ingin kamu lakukan, tapi pastikan itu sebuah cerita yang kelak pantas untuk diceritakan."
6. "Dalam hidup, kamu tak perlu jadi sempurna, tapi kamu harus berikan yang terbaik yang kamu bisa. Untuk masa depan yang cerah."
7. "Dalam hidup, yang terpenting bukanlah cinta makhluk melainkan cinta Tuhan Yang Maha Esa."
8. "Kegagalan memberi kekuatan. Rasa sakit adalah motivasi."
9. "Jangan pernah bosan untuk tetap membuat seseorang menjadi bahagia, sekalipun kamu harus memutuskan pergi dari kehidupannya."
10. "Jadilah pekerja keras yang selalu percaya pada kemampuan diri sendiri. Jangan jadi orang yang selalu berlindung di balik orang lain."
11. "Ketika banyak permasalahan yang menghampiri dirimu, janganlah meminta untuk lekas dihilangkan. Tapi mintalah agar bisa menjadi lebih dewasa."
12. "Senyum yang sering muncul itu bukan berarti senyum tanda kebahagiaan, melainkan bentuk rasa syukur atas rahmat Tuhan. Jangan lupa senyum hari ini."
13. "Hidup hanya sekali, lakukanlah yang terbaik, usaha yang maksimal dan buat bahagia semua orang."
14. "Aneka warna kehidupan menjadikan hidup ini sangat semarak."
15. "Setelah hujan deras biasanya mentari muncul dengan sangat warna warna indah."
16. "Memang hidup penuh warna. Terimalah yang baik maupun yang buruknya."
17. Kehidupan senantiasa berputar. Hari ini miskin esok bisa kaya."
18. "Jangan terlalu senang dengan apa yang kau dapatkan. Jangan terlalu resah oleh apa yang lepas dari genggaman."
19. "Semakin sederhana gaya hidup seseorang, semakin sedikit barang yang dibutuhkan untuk membahagiakan dirinya."
20. "Jika hidup sederhana bisa membuatmu lebih bahagia, sederhanakanlah hidupmu."
Coretan : Bopini
perwarwarta www.Degeuwodide-News.id/com.
Tambahkan teks |
- Tampa aduk langsuk mimis denan sepotongan buah merah itu.
- Kasih aduk dengan tangan laluh campur dengan air agar buah itu lebih kentar laluh bias mimis atau tapis biji saja dan sausnya merah itu pindakan daun pisan yang sebelanya laluh campur dengan petatas atau keladi setelah jadi siap dikomsumsi.
- Kasih aduk dengan air laluh pisakan buah dan bijinya laluh jadi bungkus laluh taruh beberapa hari kira-kira 2-4 hari setelah itu masak dengan sayuran berupa sayur paku/sayur hutan saus buah itu tumpah atas sayur laluh campur laluh masak setelah masak siap dikomsumsi.