Kawan masa depanmu, kawan sendiri yang jaga, bukan orang lain, jika saudara menghargai masa depan tontonglah video berikut ini. Karna masa depan kami adalah harta berharga yang kami harus terjaga kawan.
Kawan masa depanmu, kawan sendiri yang jaga, bukan orang lain, jika saudara menghargai masa depan tontonglah video berikut ini. Karna masa depan kami adalah harta berharga yang kami harus terjaga kawan.
Pria bule satu ini teguran keras buat anak-anak mudah papua masa saat ini, Melaluhi https://www.youtube.com/channel/Tiyowu karena pengamatan lapangan, selama Dia hidup di tanah papua pada tepatnaya di Wamena selama 25 tahun dia melihat dan mengamati disana bahwa generasi papua saat ini pergerakan atau perbuatan itu menjunjukaan bahwa mereka tidak punya harapan total. Artinya bahwa seharian aktifitas mereka hanya berfoya-foya dengan mabuk-mabukan, makan pinang, meroko dan berbagai hal yang bersifatnya tidak keuntugan atau merugikan tubuh mereka dan meguras dompet mereka; hanya menghabiskan dengan hal-hal yang tidak menguntungkan masa depan mereka.
Lanjut_kata pria bule itu bahwa,
sebenarnya papua itu sekolah ada “formal dan nonformal”, untuk sekolah-nonformal
mereka Belajar dengan cara membangun rumah, bikin kebun, tukan pembagunan
operator kayu dan berbagai aktifitas
dengan orang tuah mereka atau keluarga anak-anak generasi sekarang seluruh
papuah pada umumnya; tetapi karna dari kecil mereka berpengaru dengan uang
otsus maka mereka belih motor yang mega minuman miras setiap hari dan sekolahpun
tidak produktif, dan mengajak mereka untuk sekolah nonformal pun tidak mau
karan selaluh berkeringat dan capeh.
Pria buleh itu mengatakan, wha.. kalau
masuk di sekolah juga tidak mampu “memahami” matematika, fisika, Bahasa inggiris
dan ilmu-ilmu praktis dilapangan juga tidak mampuh Belajar Belajar bekerja
untuk berkebun tukan bangunan tukan kayu dan lain-lain juga tidak mau hanya
seharian mereka itu habikan uang yang ada pada mereka juga beli barang-barang yang
membahayakan tubuh mereka dan merugikan uang-uang tersebut itu bagimana untuk
hidupi masa depan mereka yang sesunggunya.
Penulis juga terkesan bahwa, kami
orang asli papua (OAP) lebih khususnya generasi milenial (millennial generations)
kami sadar dan memahami bahwa saat ini kami adalah beradah di masa transisi
artinya bahwa kami saat ini attitude dan perbuatan-perbuatan kami ini yang
menentukan untuk “arena Kemenangan atau kekalahan) maka, penulis hanya sampaikan
diatas kertas putih ini bahwa menuju arena kemenangan atau kekalahan itu
kembali ke kita sendiri karana 5 tahun kedepan lagi papua ini saudara dan saya
punya bukan pendatang yang datang untuk mendidik kita lagi kawan.
Salam, literasi