Semula Dijawab: Bagaimana cara
menghilangkan rasa insecure saat melihat teman kita lebih sukses daripada kita?
Hal pertama yang harus kita
sadari, bahwa ukuran kesuksesan itu tidak hanya dilihat dari materi duniawi dan
jabatan yang mentereng. Setiap orang bisa menjadi sukses dengan caranya
masing-masing, selama ia menjadi lebih baik dari hari ke hari, dalam hal apapun
itu. Masing-masing orang mempunyai titik start yang berbeda, ujian yang
berbeda, kelebihan dan kelemahan yang berbeda, lantas mengapa masih insecure
melihat pencapaian orang lain yang jalannya tak sama persis dengan kita?
Alih-alih insecure, mari kita
arahkan energi kita untuk meningkatkan kapasitas diri agar kesuksesan yang kita
harapkan akan segera terwujud - tentu tak lupa juga berdoa -. Dan akan lebih
baik apabila kita menjadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi untuk
melangkah maju, bahwa "Jika orang lain bisa, maka aku juga harus bisa".
Namun jika rasa insecure itu
sampai menjadikan diri kita tidak produktif, meratapi nasib, bahkan iri hati,
maka mengambil jeda dan berhenti sejenak dalam melihat rumput tetangga yang
hijau itu akan jauh lebih baik bagi kita. Dan mulai melihat kepada mereka yang
ada di bawah kita, supaya rasa syukur kita tetap ada dan bersemi di hati.
Foto Ilustrasi,TNI mengajar anak Sekolah (Smbr:Antar News) |
Oleh: Stefan Ukago
Anak Papua adalah generasi penerus dan penentu perkembangan Tanah dan Rakyat Papua ke depan. Maka selain pintar, pembentukan karakter yang baik dari masa kecil itu sangat penting. Mengapa ? Karena pintar saja tidak cukup tanpa pembentukan karakter yang baik,jika tidak membentuk karakter yang baik dari kecil,setelah dewasa sangat sulit untuk merubah karakter ke arah yang lebih baik.
Menurut saya,foto di atas ini adalah salah satu bentuk pembunuhan karakter. Mengapa ? karena provesi seorang tentara bukan untuk mengajar siswa/i,tetapi untuk menjaga keutuhan suatu Negara. Walau pun seorang tentara bisa mengajar,Ia tidak menguasai mata pelajaran yang di ajarkan kepada siswa/i. Suasana pun akan berbeda dari pada Guru yang sebenarnya,siswa akan merasa tidak nyaman untuk belajar,merasa tertekan, merasa takut DLL (walaupun tidak semua).
Memang,khusus di pedalaman Papua,Guru-guru sudah ditugaskan namun pada kenyataan nya banyak Guru-guru yang tidak mau menetap dan tidak mau menjalankan tugas yang sudah di berikan oleh Pemerintah (tidak mau mengajar),sehingga Tentara bisa mengisi waktu kosongnya untuk mengajar. Tetapi jangan sampai hal itu terjadi,karena tugas seorang tentara adalah menjaga keutuhan suatu negara.
Kita juga jangan menilai seorang Guru dari satu sisi saja,sebab apa yang kita lihat dan pikirkan itu belum tentu benar. Yang menjadi suatu pertanyaan sekaligus solusi adalah mengapa Guru-guru tidak betah di pedalaman Papua ? menurut saya, itu adalah pertanyaan sekaligus solusi yang harus dicari sama-sama. kalau sudah dapat jawaban dan langsung bertindak, pasti Guru-guru betah di Pedalaman Papua.
Salah satu contoh di Kec.Jita Kab.Mimika Papua,dulu Tahun 2009/2010 saya sempat kesana (SD Inpres Jita),banyak Guru yang mendapatkan SK namun tidak banyak yang menetap dan mengajar disana. Hanya beberapa Guru yang mau menetap dan mengajar di sana,Guru-guru yang menetap kemudiann mengajar disana adalah Pak Natalius Welerubun (Almarhum) dan Martina Goo Istrinya (Almarhumah). Kalau yang saya lihat di Jita,Guru-guru tidak menetap karena jauh dari keramaian kota Timika,kebutuhan pokok yang bisa beli di kios kurang DLL.
Selain Guru,Sarana dan Prasarana juga penting. Karena guru pintar bagaimanapun yang ditugaskan, kadang dalam aktivitas belajar dan mengajar bisa terganggu. Kalau dilihat,sekolah-sekolah yang ada di pedalaman Papua,banyak sarana dan prasarana yang kurang. Maka,ini adalah tugas dari Dinas terkait dan Pemerintah daerah untuk melihat kemudian memperbaikinya.
Maju dan tidak suatu daerah kedepan,ditentukan oleh didikan kepada generasi yang sekarang. Maka,bentuklah generasi yang siap bangun Papua kedepan.
Pasangan
yang memiliki watak manipulatif seringkali dijumpai pada hubungan yang terlihat
romantis walaupun tidak menutup kemungkinan sering terjadi juga pada bentuk
hubungan lainnya.
Memiliki
pasangan manipulatif akan membuat kita mudah lelah, tidak bahagia, hingga
depresi. Orang-orang manipulatif juga pada awalnya sulit diketahui sikap
aslinya. Biasanya, diawal hubungan mereka akan bersikap terlalu romantis dan
penuh perhatian dengan tujuan membuat korbannya terpana, merasa ketergantungan
padanya, hingga merasa takut kehilangan. Sehingga, pada saat sifat aslinya
muncul kepermukaan bahkan dengan terang-terangan menyerang korbannya, si korban
tidak mampu melawan dan memilih untuk mengalah daripada kehilangan pasangannya.
Meskipun
begitu, kita bisa mengenali tanda-tanda yang seringkali dimiliki orang
manipulatif agar bisa menyadari dan menghindarinya sedari awal.
1. Suka Menghakimi
Tanda
pertama, pasangan terlalu mudah menghakimi kita ketika terjadi sebuah masalah
sekecil apa pun masalahnya. Kita akan selalu dibuat tidak berdaya untuk
membantah, malah selalu berakhir dengan menyalahkan diri sendiri atas kesalahan
yang bukan salah kita.
2. Mudah Berbohong
Tanda
selanjutnya yaitu dia mudah berbohong. Berbohong atau menyembunyikan sesuatu
hal dari pasangan ini biasanya dengan dalih menjaga hubungan, padahal bisa saja
niat sesungguhnya adalah bagian dari trik tarik-ulur dan untuk kepentingan
dirinya semata.
3. Silent treatment
Apakah
setiap kali kalian beradu argumen, membahas masalah dia selalu menghindar dan
menghilang? Pasangan manipulatif biasanya melakukan tanda ini untuk
mempermainkan perasaan pasangannya. Dengan melakukan silent treatment dia
merasa bisa selalu mendominasi dalam hubungan, kita bahkan akan dibuat mengalah
oleh sikapnya yang memilih diam dan menghindar setiap membahas suatu hal
terlebih yang memiliki kemungkinan besar akan menyudutkan dirinya.
4. Suka Membully
Mengucapkan
kata-kata kasar, menghina, merendahkan, dan membuat korbannya merasa tidak
berguna juga merupakan tanda pasangan manipulatif. Hal ini dia lakukan agar
kita kehilangan kepercayaan diri dan mudah dipengaruhi olehnya.
Inilah, 4 tanda pasangan manipulatif yang harus kita waspadai sedari awal agar bisa melepaskan diri dari cengkramannya. Percayalah seburuk apapun penilaian dan perilaku seseorang kepada kita, tidak ada yang lebih berhak atas diri kita selain diri sendiri. Jangan ragu untuk melepaskan diri dari pasangan manipulatif.
semoga melaluhi tips ini wawasan saudara bisa tahu tentang pasangan mu punya gaya bicara dan gerak-gerik selama bercinta atau pacaran dan semoga bermanfaat.
Saat kita terpaksa berhenti dari sesuatu yang kita tekuni, kita sering terguncang. Merasa sesuatu yang penting telah dirampas dari hidup kita. Cobalah untuk melihatnya dari sudut pandang lain.