Kegiatan Belajar-mengajar di tahun 1962 di bawah kontrol misi Gereja Katolik, pada sebuah kampung di pedalaman pegunungan tengah-Papua.
Kini Sekolah Dasar tersebut di kenal dengan nama SD YPPK St Petrus Musatfak. Foto saat seorang guru dan juga Biarawati Sr. Adolfina sedang mengajar anak-anak didiknya.
Di samping kiri papan tulis, terlihat Bendera kecil Sang Bintang Fajar, Bendera bangsa Papua Barat. Saat itulah hampir setiap sekolah di perkenalkan atribut bangsa West Papua oleh guru-gurunya. Bukan Merah Putih, pancasila, dan ideologi jawanisasi lainnya.
Salah satu anak didik, angkatan Pertama adalah Alm. Agus Alue Alua. Mantan Ketua STFT Fajar Timur dan juga Ketua MRP Pertama di Tanah Papua. Termasuk bupati pertama Orang Gunung di Wamena, Bpk. Alm. David Huby, setelah Bpk. JB. Wenas.
Kini hampir semua sekolah di pedalaman Tanah Papua di kendalikan oleh Militer kolonial indonesia [TNI]. Termasuk tenaga pengajar kontrak dari jakarta yang tidak paham dan mengerti budaya kearifan lokal, kemudian paksa mengajar mengunakan budaya jawa, dialek jawa, doktrin jawa dll, yang berdampak pada Pembodohan [gagal paham] terhadap anak didik.
Kegiatan belajar mengajar menjadi tidak jelas. Aset sekolah menjadi milik pribadi, mulai dari rumah guru, asrama dll. Bagaimana nasib masa depan Gereja & Bangsa Papua Barat.
Solusinya kita wajib sadar, bangkit, bersatu dan lawan sistem negara yang menjajah/menindas.
Oleh; Bopini
0 $type={blogger}:
Post a Comment