Mereka biasanya memiliki sudut mengangagumkan, bahasa yang digunakan baik dan cemerlang.
Lalu apa perbedaan orang jenius dengan orang yang pintar namun suka beradu mulut tentang fakta dan ilmu pengetahuan?
Adalah pemahaman diri. Kejeniusan seseorang terlihat dari bagaimana dia memahami situasi dari berbagai sudut pandang. Bahkan sudut pandang terbodoh sekalipun. Menjatuhkan orang lain bukanlah gayanya.
Mengapa demikian? Karena lagi-lagi dia bukanlah manusia biasa…
Dia tidak cukup kerepotan menghadapi fakta dunia yang baik maupun buruk, dia memiliki sudut pandang istimewa dalam menilai keadaan. Tahap ini disebut manusia bijaksana.
Jangan dikira menjadi bijak itu tak butuh pelatihan, kesabaran, pemahaman gila, menerima alur takdir serta sebab musabab dari setiap kondisi.
Kata siapa Albert Einstein tak terganggu oleh olokan orang lain karena ide gilanya memahami sebuah partikel atom hingga terbentuk nuklir? Dia hanya berusaha fokus pada tujuannya yang dia yakini.
Orang cerdas akan mencari logika ternyaman menghadapi hidup, hingga dia bisa menyelesaikan tujuannya. Dia bijak dalam membenahi diri demi dirinya sendiri. Ini bukan sesuatu yang salah.
Jadi ingat, orang jenius yang sesungguhnya adalah kebijakasanaan.
Mengapa begitu?
Kadang kala fakta yang benar bisa menjerumuskan banyak orang. Kadang kala juga fakta yang disembunyikan bisa menyelamatkan banyak orang.
Orang jenius memiliki neraca timbangan di pikirannya, apa yang akan terjadi jika satu sisi diberatkan dan satu sisi diringankan? Pasti terjadi ketidakseimbangan. Namun kecerdasan dalam siasat bisa merubah keadaan hingga kembali seimbang jadi dia tidak perlu khawatir.
Nah, orang jenius memang mengerikan. Tetapi dia banyak menyembunyikan intelektual dirinya karena dia pikir itu bisa membuat orang lain terluka. Kejeniusan biasanya diiringi sifat licik. Licik kadang membuat diri merasa bersalah.
Maka dari itu orang jenius suka muncul tiba-tiba dan disaat waktu yang tepat bagaikan superhero. Sebab selama ini dia suka mengamati, bila terjadi hal buruk dan tak terkontrol dia harus turun tangan.
Orang Jenius juga menghargai keingintahuan dirinya yang tinggi serta senang mengaitkan pada kehidupan sehari-hari. Bukan hanya manfaat yang ingin dia ambil tetapi sebuah energi tersembunyi yang berguna bagi kemaslahatan dunia.
Mungkin tulisan ini terasa berat. Semoga bermanfaat.
0 $type={blogger}:
Post a Comment