TUGAS KULIAH FILSAFAT MANUSIA

"DAMPAK CORONA VIRUS/ COVID-19 YANG MENJADI PENGARUH LINGKUNGAN MASYARAKAT SEKITAR

 




Oleh:

DANCE YUMAI

1213018073

 

 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BAHASA INGGIRIS

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

2020

 

"DAMPAK CORONA VIRUS/ COVID-19 YANG MENJADI PENGARUH LINGKUNGAN MASYARAKAT SEKITAR”

Read More



         (colothing Cultural is really your idetity and you must loved wear with those, becouse why?

 so, i would to showed you and you must know a some point below  before that i would like to introduction my self I'm Bopini Yumauwo yumai.

you loked the picture above is my  memoried since 2015 year ago  i used curtural cloting or you can say  koteka with my family  old  brother's and father's from my small village at  yumauwo of kemantoga youtadi degeuwodode 

“tanpa sebuah budaya, idealisme manusia akan hilang atau tidak tahu  asal usulnya budaya sendiri, maka megapa saya katakan demikin?

Ayoh kita lihat point-point berikut ini๐Ÿค”๐Ÿ‘‡

1.    Budaya adalah tuhan sendiri berikan sejara jasa atau gratis. Baik itu bahasa pakaian adat iatiadat dan perilaku maaing maaing  kepada kita setiap bangsa atau manusia.

2.    Setiap manusia atau generasi mudah/young people  tidak tahu budaya mereka sendiri karena dipengaru dengan barang modern sebenarnya belajar budaya sendiri laluh belajar budya orang lain.

3.    Mengapa saya katakan demikian karena budayamu sendiri adalah tuhan sendiri anungrakan kepada budaya kita maain masing.

4.    Kalau kitong belajar budaya orang lain kita bisa jadi hidup tidak nyaman atau tidak pantas karena itu budaya orang lain.  

Karena budaya itu juga setiap budaya yang mekaniame yang berbeda!

Mengapa saya katakan mekaniame yang berbeda?ayoh kita lihat setiap budaya memiliki acara pernikaan bahasa sifat etimologi maupun fiaikis yang berbeda bukan itu saja tetapi ada tuntutan dari pihak alam tertentu yang berbeda karena itu semuanya tuhan kasih selengkap/satu paket kasih setiap bangsa atau setiap budaya tapi mekanisme yang berbeda.jikalau kami orang mudah/young people melakukan budaya orang lain itu ada sangsinya karena itu tidak sesuai dengan budaya kita oleh karena itu mari kita? Cintailah pakaian adat mu bahasa mu  cirikas dan hiasan budaya mu ayoh marikita pengan budaya adalah jati dirimu  bubudaya adalah asal usulmu.

 indonesia  memiliki berbagai unikan budaya yang berbeda baik itu pakaian cirikas bahasa pakaian acara adat dll. Maka  itu young people melupakan budaya adat istiadat sendiri.

What is the difference? That's my culture!it's my traditional clothes!i love my clothing culture what is the difference between clothes and koteka.........?Even if it's ugly even though it doesn't look like it is my identity! I am the child of koteka i love the culture of koteka i'm a village boy

I use kotekathank's for attentins thank you for reading my article about culture and  visited  to my website 

god bless you all

Salam,

Koteka

Budaya Adalah Identitas Mu!

Read More

berbahagialah orang yang hidup tidak bercela ,yang hidup mednurut taurat tuhan. sebab ia baik!

berbahaagialah orang-orang yang memegan perigatan-perigatan yang mencari yaang mednari dia dan segenap hati.

dan juga tidak melakukan kejahatan ,.tettapi jalan yang menureut di tunjukaan enkau sendiri menyampaikan citah-citah mu…supaya segenap dengaan sungu-sungu.

sekiranya hidup tertentu untuk berpegaan pada ketetapanmu  maka aku tidak mendappat malu ,apabilah aku megamaat-amatilah segala perintah mu….

aku akan bersukur kepadamu dengan hati jujur apa bilah aku belaajar hokum-hukum mu yang adil..

aku aakan berpegan pada ketetapaan ketetapan mu jangaanlah tingalkan aku sama sekaali ……..

dengan apa bilah se orang muda apa bilah peerhatikan kelakuan bersi sesuai dengan berfirman mu

dengan segenap hatiku akan mencari engkau

janganlah biarkan aku menyampaikan dengan sesuai dengan perintaah mu dalaam hati aku menimpan janjimu ……..

supaya aku tidak berdosa dihadapan engkau terpujilah engkau ya.. tuhan  ajarkanlah ketgetapan-ketetgapanlah

aapabilah aku megamat gamat apabila aku hendak citah-citah mu  atas perigatan-perigatan mu aaku bergembira sepeprti atas segalah harta aku henndak megerunkan cita-citamu dan megamat-gamat janji mu

aku akan beergemar ketetapn-ketetapan kepada janjimu firmaaznmu tidak   tidak aakan ku lupakan .

lakukan lah kebijakan kepada haambah mu ini supaya aku hidup dan medatan kebijakan kebijakan dari tauratmu

aku ini orang asin dunia perintamu jangan disembunikan perinta-perintazhmu terhadap aku ………

hancur jiwaku karena karena rindu kepada ku gulikaan lah dari atas perigatkaan 

firmman mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku .

aku akan bersumpa dan aku akan menempati berpegan pada hukum-hukum mu yang adil .

aku telah tertindas,

ya..  tuhan ,hidupkan lah sesuai dengan firmman mu 

 

y a  t u h a n    a m i n


bahagia orang yang hidup menurut taurat tuhan

Read More



Sekarang, ini adalah akhir dari hari-hari terakhir.  Banyak saudara dan saudari, yang benar-benar percaya kepada Tuhan dan menunggu kedatangan-Nya, harus memiliki pertanyaan seperti itu: Tuhan Yesus telah berkata, “Dan, lihatlah, Aku datang dengan cepat” (Wahyu 22:12).  Dia telah berjanji kepada kita untuk kembali, jadi apakah dia sudah kembali?  Bagaimana kita bisa tahu apakah Dia telah kembali atau tidak?


1. Terjadinya Segala Macam Bencana

Salah satu tanda kembalinya Tuhan adalah bahwa bencana akan terjadi di seluruh dunia.  Seperti yang dikatakan Matius 24: 6–8: “Dan kamu akan mendengar tentang peperangan dan desas-desus tentang peperangan: lihatlah bahwa kamu tidak akan merasa terganggu: karena semua hal ini harus terjadi, tetapi akhirnya belum tiba.  Karena bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan: dan akan ada kelaparan, dan sampar, dan gempa bumi, di berbagai tempat.  Semua ini adalah awal dari kesedihan. ”
Dalam beberapa tahun terakhir, bencana semakin buruk di seluruh dunia — gempa bumi, kebakaran hutan, kelaparan, dan wabah sering terjadi dan tersebar luas;  dunia berada dalam keadaan pergolakan dan kekacauan yang konstan, dengan perang, kekerasan, dan serangan teroris yang meningkat.  Sebagai contoh, pneumonia yang terinfeksi coronavirus, yang terjadi di Wuhan, Cina pada akhir tahun 2019, telah menyebar ke banyak negara di dunia, menyebabkan situasi yang serius.  Amerika Serikat menyaksikan wabah flu mematikan, yang mengakibatkan banyak kematian.  Kebakaran hutan di Australia telah berlangsung selama beberapa bulan sejak September 2019, menyebabkan kerusakan dan kerugian yang signifikan.  Afrika Timur mengalami invasi belalang padang pasir terburuk dalam 25 tahun, yang menyebabkan krisis pangan di banyak negara Afrika.  Pada bulan November 2019, banjir terburuk dalam 50 tahun melanda Venice, Italia, dengan 80% kota banjir.  Pada awal 2020, badai salju jarang terlihat dalam satu abad melanda Newfoundland, Kanada.  Hujan deras membanjiri Indonesia.  Ada juga gempa bumi di Kepulauan Kuril, di Elazig, Turki, di Karibia dekat Kuba, dan di tempat lain.

2. Cinta Orang-Orang Percaya Menjadi Dingin

Matius 24:12 mencatat, ”Dan karena kedurhakaan akan berlimpah, kasih banyak orang akan menjadi dingin.”  Saat ini, di semua agama dan denominasi, orang percaya pada umumnya bernafsu untuk hal-hal duniawi dan tidak berpikir untuk bekerja untuk Tuhan.  Beberapa dari mereka terlibat dalam bisnis, dan beberapa menjalankan pabrik dan sibuk menghasilkan uang.  Selain itu, beberapa pendeta dan penatua bersekongkol melawan satu sama lain dan memiliki perselisihan cemburu satu sama lain.  Mereka bahkan membentuk faksi-faksi, berpisah menjadi kelompok mereka sendiri, mencuri persembahan, dan melakukan perzinaan.  Pengikut semakin dingin dalam iman dan cinta mereka dan gereja-gereja menjadi lebih dan lebih terpencil sekarang.

3. Kembalinya Israel

Matius 24: 32–33 mengatakan: “Sekarang pelajarilah perumpamaan tentang pohon ara;  Ketika rantingnya belum lunak, dan mengeluarkan daun, Anda tahu bahwa musim panas sudah dekat: Demikian juga Anda, ketika Anda akan melihat semua hal ini, tahu bahwa ia sudah dekat, bahkan di depan pintu. ”  Lukas 21: 29–32 mencatat: “Dan Dia berbicara kepada mereka sebuah perumpamaan;  Lihatlah pohon ara, dan semua pohon;  Ketika mereka sekarang menembak maju, Anda melihat dan mengetahui diri Anda sendiri bahwa musim panas sudah dekat.  Demikian juga Anda, ketika Anda melihat hal-hal ini terjadi, ketahuilah Anda bahwa kerajaan Allah sudah dekat.  Sungguh Aku berkata kepadamu, Generasi ini tidak akan berlalu, sampai semua dipenuhi. "  Pada Mei 1948, Israel dipulihkan.  Tidak lama setelah David Ben-Gurion mengumumkan pendirian Israel di Tel Aviv pada 14 Mei 1948, Uni Soviet segera mengetahuinya dan mendirikan kedutaan di sana pada 26 Mei, dan kemudian mendukung Israel dalam banyak hal.  Pada 11 Mei 1949, Israel diterima secara resmi sebagai anggota PBB dengan dukungan dari Uni Soviet dan Amerika Serikat.

4. Fenomena Surgawi Telah Muncul

Matius 24:29 mengatakan, ”Segera setelah kesusahan pada masa itu matahari akan menjadi gelap, dan bulan tidak akan memberikan cahayanya, dan bintang-bintang akan jatuh dari surga, dan kekuatan langit akan diguncang.”  Para astronom sering mempublikasikan berita tentang bintang jatuh, bintang baru muncul, dan pandangan teratur tentang tabrakan meteor.  Pada pukul 09:15 tanggal 15 Februari 2013, Chelyabinsk, wilayah Ural Federal, Rusia, dihantam oleh asteroid, dan gelombang kejut dan ledakan yang sangat besar menyebabkan 1.491 orang terluka dan banyak kaca pecah.  Dikatakan oleh para ilmuwan bahwa diameter asteroid sekitar 15 meter dan beratnya sekitar 7.000 metrik ton.  Ini telah memenuhi ramalan “bintang-bintang akan jatuh dari surga.”  Pada 17 Mei 2016, sebuah meteor melesat melintasi langit New England, mengubah malam menjadi siang hari.  Pada Januari 2018, bulan darah super biru terjadi di langit.  Sebelum ini, serangkaian bulan darah telah muncul.  Semua ini telah memenuhi ramalan “pemandangan menakutkan dan tanda-tanda besar akan ada dari surga.”

5. Injil Akan Dikhotbahkan ke Ujung Bumi

Matius 24:14 mencatat: “Dan Injil kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia untuk menjadi saksi bagi semua bangsa;  dan kemudian akhirnya akan tiba. "  “Dan Injil ini ... akan diberitakan di seluruh dunia” berarti ketika semua bangsa telah mendengar Injil Tuhan, Dia akan kembali.  (Itu tidak berarti ketika semua orang telah mendengar Injil atau percaya kepada-Nya.) Setelah Tuhan Yesus menyelesaikan pekerjaan penebusan melalui penyaliban-Nya, Roh Kudus mulai membimbing orang-orang pilihan Allah untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus.  Melalui radio, internet, buku, selebaran Injil, penginjilan, dan sebagainya, Injil Tuhan telah menyebar lebih luas dan lebih luas lagi dan akhirnya berkhotbah di antara semua bangsa.  Orang-orang Kristen juga sudah ada di seluruh dunia, dan bahkan ada banyak orang yang menerima Injil Tuhan Yesus di Cina, yang diperintah oleh partai politik ateis;  Injil penebusan Tuhan Yesus telah menyebar ke ujung alam semesta.  Brother dan sister yang terkasih, pikirkan saja ini: Bangsa dan wilayah apa di dunia sekarang ini yang belum pernah mendengar Injil Tuhan Yesus?

6. Penampilan Kristus Palsu

Matius 24: 23–26 mengatakan: “Jika ada orang yang berkata kepadamu: Lihat, inilah Kristus, atau di sana;  percayalah tidak.  Karena di sana akan muncul Kristus-Kristus palsu, dan nabi-nabi palsu, dan akan memperlihatkan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban besar;  sehingga, jika mungkin, mereka akan menipu orang-orang pilihan.  Lihatlah, aku telah memberitahumu sebelumnya.  Mengapa jika mereka akan berkata kepadamu, Lihatlah, Dia ada di padang gurun;  jangan pergi: lihatlah, Dia ada di kamar rahasia;  percayalah tidak. "  Seperti kita ketahui, penipuan dari Kristus palsu sekarang telah terjadi di komunitas agama di banyak negara.  Sebagai contoh, di Korea Selatan, banyak yang tertipu mengikuti Kristus palsu karena kurangnya penegasan.  Yang dapat dilakukan oleh semua Kristus palsu adalah melakukan beberapa tanda dan keajaiban sederhana dan mengkhotbahkan beberapa kesalahan palsu untuk menipu orang lain.  Mereka tidak bisa mengungkapkan kebenaran untuk menyelesaikan masalah manusia melakukan dosa dan kemudian mengaku dosa, mereka juga tidak bisa menyelamatkan manusia dari korupsi.  Menurut nubuatan Alkitab, ketika Tuhan Yesus kembali untuk melakukan pekerjaan-Nya, pasti akan ada banyak Kristus palsu dan penipu yang akan muncul pada saat yang sama membuntuti dan mengganggu pekerjaan Allah.  Karena itu, ketika Kristus palsu muncul, Allah sebenarnya sudah kembali dan tiba secara rahasia.  Hanya saja kita tidak mengetahuinya.
Fakta-fakta di atas sudah cukup untuk menunjukkan kepada kita bahwa nubuatan Alkitab tentang kedatangan Tuhan pada dasarnya menjadi kenyataan, dari mana kita tahu Tuhan telah datang kembali.  Namun, banyak orang pasti akan bertanya: "Karena Tuhan telah kembali, mengapa kita tidak menyambut Dia?"  Pernahkah Anda berpikir bahwa mungkin ada penyimpangan dalam menyambut kembalinya Tuhan?  Mengenai kembalinya Tuhan, banyak orang menjaga terhadap Kristus palsu sebagai prioritas nomor satu mereka.  Mereka berpikir setiap pemberitaan yang mengatakan bahwa Tuhan telah datang adalah salah dan mereka tidak mencari cara untuk menjadi gadis yang bijaksana dan menyambut kedatangan Tuhan.  Tuhan Yesus telah bernubuat, “Aku memiliki banyak hal untuk dikatakan kepadamu, tetapi kamu tidak dapat menanggungnya sekarang.  Namun, ketika Dia, Roh kebenaran, datang, Dia akan membimbing Anda ke dalam semua kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya;  tetapi apa pun yang akan Dia dengar, itu akan Dia katakan: dan Dia akan menunjukkan kepadamu hal-hal yang akan datang ”(Yohanes 16: 12–13).  Dalam Wahyu, “Dia yang memiliki telinga, biarkan dia mendengar apa yang dikatakan Roh kepada gereja-gereja” disebutkan berkali-kali, dan Wahyu juga bernubuat, “Lihatlah, aku berdiri di pintu, dan mengetuk: jika ada orang yang mendengar suara-Ku,  dan bukalah pintunya, aku akan datang kepadanya, dan akan mendukung dia, dan dia dengan aku ”(Wahyu 3:20).  Nubuat-nubuat ini menunjukkan bahwa ketika Tuhan kembali, Dia akan berbicara lebih banyak lagi.  Karena itu, jika kita ingin menyambut penampilan dan karya Tuhan, kita harus mencari suara Tuhan.  Jika kita mendengar gereja tertentu bersaksi bahwa Tuhan telah kembali dan mengucapkan kata-kata baru, kita harus mencari dengan rendah hati, dan jika kita mengenali suara Tuhan, kita seharusnya tidak membuang waktu untuk menerimanya.  Dengan cara ini, kami tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan.


____________________________
INGGIRIS
Now, this is the end of the last days.  Many brothers and sisters, who truly believe in God and await His coming, must have such questions: The Lord Jesus has said, "And, behold, I am coming quickly" (Revelation 22:12).  He promised us to come back, so has he returned?  How can we know whether He has returned or not?

  1. The Occurrence of All Kinds of Disasters

  One sign of God's return is that disasters will occur throughout the world.  As Matthew 24: 6–8 says: "And you will hear of wars and rumors of wars: see that you will not be disturbed: for all these things must occur, but the end has not yet come.  Because the nation will rise against the nation, and the kingdom against the kingdom: and there will be famines, and plagues, and earthquakes, in various places.  All of this is the beginning of sadness.  "
  In recent years, disasters have gotten worse around the world - earthquakes, forest fires, famines, and epidemics are frequent and widespread;  the world is in a state of constant turmoil and chaos, with war, violence and terrorist attacks increasing.  For example, pneumonia infected with coronavirus, which occurred in Wuhan, China at the end of 2019, has spread to many countries in the world, causing a serious situation.  The United States witnessed a deadly flu outbreak, which resulted in many deaths.  Forest fires in Australia have been going on for several months since September 2019, causing significant damage and losses.  East Africa experienced the worst desert grasshopper invasion in 25 years, which caused a food crisis in many African countries.  In November 2019, the worst flooding in 50 years struck Venice, Italy, with 80% of the city flooding.  In early 2020, snowstorms were rarely seen in a century in Newfoundland, Canada.  Heavy rain flooded Indonesia.  There were also earthquakes in the Kuril Islands, in Elazig, Turkey, in the Caribbean near Cuba, and elsewhere.

  2. Believers' Love Is Cold

  Matthew 24:12 notes, "And because iniquity will abound, the love of many will grow cold."  Today, in all religions and denominations, believers generally lust for worldly things and do not think of working for God.  Some of them are involved in business, and some run factories and are busy making money.  In addition, some pastors and elders conspire against each other and have jealous disputes with each other.  They even formed factions, separated into their own groups, stole offerings, and committed adultery.  Followers are getting colder in their faith and love and churches are becoming more and more isolated now.

  3. Return of Israel

  Matthew 24: 32–33 says: "Now study the parable of the fig tree;  When the branches are not soft, and the leaves come out, you know that summer is near: Likewise you, when you will see all these things, know that they are near, even at the door.  "Luke 21: 29–32 notes:" And He spoke to them a parable;  Look at the fig tree, and all the trees;  As they now shoot forward, you see and know yourself that summer is near.  Likewise you, when you see these things happening, know that the kingdom of God is near.  Truly I say to you, this generation will not pass away, until all is fulfilled.  "In May 1948, Israel was restored. Shortly after David Ben-Gurion announced Israel's founding in Tel Aviv on May 14, 1948, the Soviet Union immediately found out and established an embassy there on May 26, and then supported Israel in many ways. On May 11  1949, Israel is officially accepted as a member of the United Nations with support from the Soviet Union and the United States.

  4. Heavenly Phenomena Have Appeared

  Matthew 24:29 says, "Immediately after the tribulation at that time the sun will darken, and the moon will not give its light, and the stars will fall from heaven, and the power of the heavens will be shaken."  Astronomers often publish news about falling stars, new stars appearing, and regular views of meteor collisions.  At 9:15 a.m. on February 15, 2013, Chelyabinsk, the Federal Ural region, Russia, was hit by an asteroid, and a massive shock and explosion caused 1,491 people to be injured and many broken glass.  Scientists say the asteroid is about 15 meters in diameter and weighs around 7,000 metric tons.  This has fulfilled the prediction "the stars will fall from heaven."  On May 17, 2016, a meteor shot across the New England sky, turning night into daylight.  In January 2018, a month of super-blue blood occurs in the sky.  Before this, a series of blood moons have appeared.  All of this fulfills the prediction "frightening scenery and great signs will be from heaven."

  5. The Gospel Will Be Preached to the End of the Earth

  Matthew 24:14 records: "And the gospel of this kingdom will be preached in all the world to be a witness for all nations;  and then finally it will arrive.  "" And this gospel ... will be preached in all the world "means when all nations have heard the gospel of God, He will return. (That does not mean when everyone has heard the gospel or believe in Him.) After the Lord Jesus completes the work of redemption  through His crucifixion, the Holy Spirit began to guide God's chosen people to testify about the Lord Jesus, through radio, internet, books, gospel leaflets, evangelism, and so on, the gospel of God has spread wider and wider and finally preached among  Christians have already existed all over the world, and there are even many people who accept the Gospel of the Lord Jesus in China, ruled by atheist political parties, the gospel of the redemption of the Lord Jesus has spread to the ends of the universe.  , just think of this: What people and regions in the world today have never heard the gospel of the Lord Jesus?

  6. Appearance of a False Christ

  Matthew 24: 23–26 says: "If anyone says to you: See, this is Christ, or there;  believe me no.  Because there will appear false Christs, and false prophets, and will show great signs and wonders;  so that, if possible, they will deceive the elect.  Look, I've told you before.  Why if they will say unto you, Behold, He is in the wilderness;  do not go: behold, he is in a secret chamber;  believe me no.  "As we know, fraud from false Christ has now occurred in religious communities in many countries. For example, in South Korea, many are tricked into following false Christ because of a lack of discernment. What all false Christs can do is do some simple signs and wonders  and preach some false mistakes to deceive others They cannot reveal the truth to solve the problem of humans committing sin and then confessing sins, nor can they save humans from corruption.According to Bible prophecy, when the Lord Jesus returns to do His work, surely  there will be many false Christs and swindlers who will appear at the same time following and disrupting the work of God, so when the false Christ appears, God actually has returned and arrived in secret, only we don't know it.
  The facts above are enough to show us that Bible prophecy about the coming of God basically comes true, from which we know God has come again.  However, many people will certainly ask: "Since God has returned, why don't we welcome Him?"  Have you ever thought that there might be a distortion in welcoming the Lord's return?  Regarding the return of the Lord, many people guard against false Christ as their number one priority.  They think every message that says God has come is wrong and they are not looking for ways to be a wise girl and welcome the coming of God.  The Lord Jesus has prophesied, "I have many things to say to you, but you cannot bear them now.  However, when He, the Spirit of truth, comes, He will guide you into all truth: because He will not talk about Himself;  but whatever he will hear, he will say: and he will show you things to come ”(John 16: 12-13).  In Revelation, "He who has ears, let him hear what the Spirit says to the churches" is mentioned many times, and Revelation also prophesies, "Look, I stand at the door, and knock: if anyone hears my voice  , and open the door, I will come to him, and will support him, and he is with me ”(Revelation 3:20).  These prophecies show that when the Lord returns, He will talk even more.  Therefore, if we want to welcome God's appearance and work, we must seek God's voice.  If we hear a certain church testify that God has returned and say new words, we must seek humbly, and if we recognize the voice of God, we should not waste time receiving it.  In this way, we will not miss the opportunity to welcome the Lord's coming.

Terjadinya Segala Macam Bencana

Read More


Oleh : Mesak Kedepa


Abstrak: Tinjauan dari sudut pandang Penulis, kehidupan Bangsa  Papua (Melanesia) hingga saat ini, belum menemukan hidup aman dan damai, hidup bersama dengan Bangsa Indonesia (Melayu). Karena dalam kehidupan kedua bangsa ini berbeda pulau, sejarah, budaya dan etnik (different of history, cultures, and ethnicity even the island). Sejauh ini tidak pernah hidup berdampingan dan menyelesaikan masalah secara akurat. Seharusnya sebagai manusia yang berhati kemanusiaan dan keadilana semua kejadian yang sedang terjadi di tanah Papua harus mencari solusi tanpa kekerasan, kekejaman, peniksaan, perampokan, dan pembunuhan, terhadap rakyat pribumi Bangsa Papua.

Kata Kunci: aneksasi, tidak adil, tidak sah, pembunuhan, perampokan

1. Pendahuluan

Setiap manusia hak untuk hidup diatas Negeri nya sendiri, tapi kehidupan bagi rakyat Papua (Melanesia) sangat menyedihkan dan menakutkan atas kehadiran bangsa Indonesia (Melayu) sedang menjajah dan mendominasi di Pulau Papua bagian barat (West Papua) secara tidak sah. Maksud dan tujuan utama kedatangan Bangsa Indonesia di tanah Papua hanya provokasi dan persuasi untuk mengacaukan

kehidupan Orang Asli Papua (OAP), serta menghancurkan dan merampok Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah (natural resources) di tanah Papua.
Indonesia datang menduduki di Papua Barat, kenyataannya ada 4 pokok yaitu: kepentingan ekonomi, kepentingan politik, kepentingan keamanan, dan kepentingan pemusnahan etnis Melanesia. Untuk mencapai empat agenda besar ini, pemerintah, TNI, POLRI selalu menggunakan berbagai bentuk kekerasan untuk menyembunyikan pembohongan mereka (Yoman,2011).1 Pembunuhan terhadap (OAP) dan kerusakan (SDA) di tanah Papua, tentunya kesepakatan gelap antara pemegang dan penguasa bangsa Indonesia dan Kapital global niat jahat untuk beroperasi dan mengeksploitasi secara ilegal di tanah Papua.
Telah membuktikan bahawa tanah dan rakyat Papua Barat menjadi korban konspirasi politik global dengan kepentingan ekonomi dan isu bahaya komunisme di asia-pasifik (Yoman,2011).2 Semua perlakuan brutal dan khianat bangsa Indonesia (Melayu) yang tidak etis dan tidak manusiawi (unethical and inhuman) sedang terapkan terhadap bangsa Papua (Melanesia) secara masif terus digulingkan nyawa bagi orang Papua hingga kini masih terus berlanjut di pulau Cendrawasih (bird of paradise island of West Papua).

2. Indonesia Masih Nuntut Dengan Sikap Kekerasan Bangsa Papua Gabung Dalam Bangsa Indonesia

Indonesia tidak akan beruntung atas bangsa Papua secara tidak sah dan aneksasi (illegal and annexation) dengan tekanan keras memaksakan bangsa Papua (Melanesia) gabung dalam bangsa Indonesia (Melayu). Tidak ada pernyataan satupun wilayah pulau Papua bagian barat (West Papua) gabung dalam bangsa Indonesia sesuai dengan amanat dejure dan defacto pedoman Negara yang sedang berlaku

1
 Socrates Sofyan Yoman, West Papua Persoalan International; ( Hal. 17), Cendrawasih Press,  Jayapura
2 Socrates Sofyan Yoman, West Papua Persoalan International; (Hal.16). Cendrawasih Press, Jayapua

dalam bangsa Indonesia. Pada bulan Juni 1969 (Yoman, Sejarah Papua yang Dipalsukan, 2016)3
Seluruh rakyat Papua mulai dari Sorong-Samrai telah ketahui dengan bergaya jahat dan bertopeng kejam atas kehadiran dan kedatangan bangsa Indonesia (Melayu) sedang mendominasi dan mempermainkan orang Papua di Pasifik selatan wilayah bangsa Papua (Melanesia) di West Papua. Walaupun mereka anggap hebat dan licik mendominasi di tanah Papua tapi suatu saat orang Papua akan merdeka dan damai diatas negeri sendiri. Sesuai pernyataan di buku (Yoman,2011)“Di atas batu ini, saya meletakkan peradaban orang Papua. Sekali pun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat, tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri,” (Izaac Samuel Kijne, 25 Oktober 1925, di Wasior, Manokwari)4.
Dilihat dari sudut pandang orang yang baik hati dan teladan tinggal di tanah Papua, pastinya mereka telah saksikan keadaan hidup orang Papua begitu menakutkan dan menyedihkan, dan tentunya dalam benak dan batin mereka selalu prihatin dan peduli atas tindakan keji dan kejam sedang terjadi di tanah Papua.

3. Harus Memahami Kehidupan (OAP) Dan Jangan Diam Dan Bisu Di Tanah Papua

Penulis ingin menekankan dengan hati yang tulus dan elegan kepada mereka yang sedang tinggal di tanah Papua, malas tahu dengan keadaan pembunuhan dan peniksaan masif terhadap Orang Asli Papua (OAP) yang tidak bersalah terjadi di setiap teritorial di Pulau Papua. Keseluruhan mereka yang tinggal di tanah Papua baik

3
 Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia mengakui kepada anggota Tim PBB, Dr. Ortiz Sanz, secara tertutup (rahasia): “bahwa 95 orang-orang Papua mendukung gerakan kemerdekaan Papua” (Sumber: Summarey of Jack W. Lyd man’s report, July 18, 1969, in NAA, Extracts given to author by Anthony Bamain) kutip di www.satuharapan.com/( 2016/09/06)
4 Socrates Sofyan Yoman, Gereja dan Politik di Papua Barat; (Hal.17), Cendrawasih Press, Jayapura



itu berasal dari diluar Papua (non-Papua) maupun orang asli Papua harus sadar dan kontrol diri sebagai manusia yang berakhlak dan bermoral bahwa,
Pertama, Bagi orang Papua tidak ada gunanya, orang pendatang (migrant), datang di tanah Papua dengan perlakuan yang tidak perikemanusiaan (inhumane) ditembak dengan moncong senjata atas nama kepentiangan negara moderen Indonesia dan kapital global, tidak pernah menyuarakan dan mengadvokasi hingga kini setiap masalah factual telah di bungkamkan.
Kedua, untuk apa hidup di tanah Papua tanpa pelayanan dan pengorbanan kepada mereka yang dapat meniksa dan menewaskan nyawa atas kepentingan, pengangkatnya pangkat dan jabatan dalam bangsa moderen Indonesia.
Ketiga, apa gunanya hidup di tanah Papua, jika manusia berakal budi tapi, tidak peduli dan prihatin dengan pemilik tanah Papua (indigenous peoples) sedang digulingkan nyawa atas pemilik hak mutlak kekayaan alam dan diatas tanahnya mereka sendiri.
Keempat, apa gunanya kami tidak melihat dan menemani rakyat kelas bawah yang hidup disetiap pelosok atas tidak bersalah dan berdosa.sedang ditikam dan dipenjarakan tanpa proses hukum yang jelas.
Kelima, untuk apa datang di tanah Papua, jika tidak memihak kepada masyarakat Papua hanya suka provokasi dan persuasi masalah yang tidak benar dan hanya memiliki berjiwa merugikan, merampas, merampok, dan mengecewakan orang Papua.
Keenam, tugas apa datang hidup di tanah Papua dengan maksud jahat dan memamerkan titel yang setinggi-tinggi dengan latar belakang yang jahat, hanya merugikan rakyat dan menjadi suka pembala kepada pembohong dan perampok.





Ketujuh, untuk apa datang mendominasi dan menghegemoni diwilayah Papua Barat, jika setiap masalah sedang terjadi di tengah masyarat adat tidak mutual dan komunal, dan selalu suka membela dan memihak kepada Negara moderen Demokrasi Indonesia yang tidak adil dan wajar sedang implementasikan di tanah Papua.
Penulis dengan sikap yang tabah dan tulen menegaskan kepada seluruh penduduk luar (non-Papua) yang datang tinggal hidup di tanah Papua dan orang Papua yang tidak peduli dengan peniksaan terjadi tanah Papua, Jangan berpura-pura tuli dan bisu atas kekejaman pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang sedang terjadi terhadap rakyat Papua diseluruh territorial di pulau Papua bagian Barat (West Papua). Sebenarnya sebagai manusia yang berakal budi dan beretika, harus menyuarakan dan membela kepada mereka yang lemah dan tertindas.

4. Pemimpin Yang berpura-Pura Tidak Tahu Dengan Keadaan Rakyat Papua


Orang Asli Papua (OAP) mulai dari dekade ini harus ketahu bersama bahwa, jangan suka berpura-pura tidak tahu atas semua konflik berdimensi (horizontal & vertical) sedang terjadi di tanah Papua, tapi harus berdiri dan berubah gaya berpikir yang jernih, suci, cerdas, dan sadar menjadi orang Papua yang benar-benar mempunyai jika kemanusiaan dan kerakyatan yang tinggi, serta dalam benak dan batinnya harus memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme Papua yang besar.
Untuk kedepan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa Papua barat yang bermartabat dan bermoral (dignity & morality). Dr. Socratez Sofyan Yoman, juga pernah mengingatkan, (Yoman, Kami terus bersuara atas kebenaran, 2018)5


5
 “Apa gunannya hidup ini punya iman tapi tidak berbicara benar dan jujur. Apa gunanya hidup ini punya ilmu tinggi tapi tidak membela yang tertindas melainkan berpihak pada sipenindas. Apa gunanya hidup ini punya kedudukan tapi menebarkan kebohongan dan mempertahankan yang bohong." Dr. Socratez S.Yoman (Ita Wakhu Purom, 27 Agustus 2018; 06:42AM.)





Seluruh masyarakat pribumi Papua Barat (West Papua Indigenous peoples),  saat ini bukan posisi bersantai dan bertopeng dibawah sayap garuda Indonesia mati harga, tapi sebaikanya bepikir kedepan dan mengingat generasi yang akan datang agar mereka tidak melulu dengan pemaksaan bangsa Indoensia dengan moncong senjata yang kejam gabunng dalam genggaman Negara modern Indonesia. Tapi dengan prinsip yang jelas, orang Papua harus bangkit dan berdiri harga diri sebagai orang Papua yang harus merdeka dan berdaulat (sovereignty) diatas tanah pusaka Pulau Papua bagian barat (West Papua).
Seluruh (AOP) terutama figure-figur Papua harus mengenal, melihat, mencermati, dan merenungkan tekanan hati yang penuh berwibawa atas semua tragedy terjadi di tanah Papua. Atas semua masalah terjadi ini, dalam buku Pastor. Dr. Neles Tebay juga telah menjabarkan di buku nya, “semua perbuatan terjadi di tanah Papua, kita akan selesaikan didasarkan atas dan dijiwai oleh prinsip-prinsip universal seperti cinta kasih (compassion), kebebasan (freedom), keadilan (justice), dan kebenaran (truth) (Tebay,2009)”.6 Berdasarkan dengan konteks ini, setiap Pejabat Papua, tokoh akademisi, tokoh agama, tokoh adat, tokoh Elsham, tokoh masyarakat, tokoh penguasa di Papua (stake holders), pembohong yang ada Papua, perampok yang ada di Papua, pembunuh yang ada di Papua, dan sarang atau kantor dengan  latar belakang visi yang jahat telah dirikan diatas Pulau Papua, segera dihentikan.
Setiap aktor yang selama ini suka mengintimidasi dan mengkhianati orang Papua harus sadar, agar kedepan membuka hati dan pikiran yang baik untuk membanguan kedamian dan kemerdekaan abadi bagi bangsa Papua kedepan. Bukan menahan dan memelihara bangsa benalu (parasite) Indonesia yang sedang mendominasi dengan moncong senjata biadab Indonesia sedang membunuh dan meniksa kepada orang Papua (civil society) hingga detik ini masih terus dilakukan dengan perlakuan tidak adil dan beradab.

6
 Neles Tebay, Dialog Jakarta-Papua, Sebuah Perspektif Papua; Hal: 24, SKP Jayapura, Numbay-Jayapura.


5. Bangsa Papua Harus Bangkit dan Bersatu Untuk Berjuang Dalam Hati Yang Damai Dan Bermartabat

Bangsa Papua harus bergandeng tangan dan bersatu-padu mematahkan sayap pembunuh dan peniksa kepada rakyat Papua yang sedang hampir punah, ditembak dan ditikam oleh aktor dan agitator tertentu yang tidak bertanggung jawab seenaknya menewaskan nyawa dan mengacaukan hubungan social yang baik dan akrab sebagai orang asli Papua yang utuh. Dengan stigma kepunahan ini, seluruh orang Papua harus berjuang sambil saling menghargai dan bahu-membahu dalam ikatan kebersamaan yang kuat dan tangguh (togetherlness & compactness), untuk menemukan perdamaian dan kebebasan absolut bagi orang Papua.
Mengingatkan oleh, (Dr. Neles Tebay Pr,),“kekerasan dengan motivasi dan tujuan apa pun tidak akan pernah menyelesaikan masalah Papua. Cara-cara itu justru semakin merendahkan martabat manusia dan menginjak-injak nilai perdamaian yang diperjuangkan. Pada dasarnya manusia diciptakan dengan akal sehat, kehendak, perasaan, dan hati nurani. (Tebay, Dialog sebagai Upaya Membangun Perdamaian di Papua, 2012)7 Saat ini seluruh rakyat orang Papua harus mampu memahami dan mengendalikan ulah budaya barat berpenampilan moderen usang dan prematur kombinasi dengan teknologi dan kriminologi sedang berdansa dan menari di bumi Cendrawasih dengan tujuan jahat menghabiskan nafas bagi orang Papua. Orang Papua mesti diukur dengan kebiasaan-kebiasaan kehidupan zaman moderen lebih berbahaya telah kombinasi dengan Negara modern Indonesia.
Jika orang Papua tidak ikut berpartisipasi dan tidak peduli dengan pejuang- pejuang Papua yang cenderung menemukan perdamaian dan kebebasan bagi bangsa Papua, maka kedepan (OAP) akan punah dan musnah dari perbudakan sistem geo


7
Lih,Dialog sebagai Upaya Membangun Perdamaian di Papua Dikutip dalam https://nasional.kompas.com,2012/06/25.



politik global dan ekonomi global sedang mengancam telah kombinasi dengan bangsa moderen usang Indonesia di Pulau Papua bagian barat (West Papua).
Semua masalah terjadi karena pengaruh pihak luar (non-Pupua) dengan kepentingan tertentu datang di pulau Papua bagian barat (West Papua), maka orang Papua jangan menjadi seorang yang suka penonton setia dari layar belakang, ketika orang lain menyuarakan dan menyampaikan gagasan tertentu bersifat perdamaian dan kebebasan bagi orang Papua. Lihat (Yoman, Kami Meperjuangkan Martabat Bangsa Papua, 2019)8

6. Penutup


Penulis ingin menyerukan dengan sikap hati yang teguh, tulus, dan terendah kepada Orang Asli Papua; harus bersatu-padu dan setia dalam perjuangan West Papua harus Merdeka (Independent), karena selama beberapa dekade silam ini, rakyat Papua hidup bersama dengan Indonesia tidak nyaman dan tidak terhormat sebagai manusia yang beradab atas pandangan Indonesia (Melayu) terhadap Rakyat Papua (Melanesia). Harus satu tekad keluar dari perbudakan bangsa Indonesia dan sistem global yang sedang mempermainkan dan memarjinalkan bangsa Papua dalam perkembangan segala aspek di bumi tanah Papua.


8
“Kami dalam memperjuangkan martabat (dignity) rakyat dan bangsa West Papua tidak dengan cara-cara mengemis dan tunduk-tunduk kepada penguasa colonial moderen Indonesia, karena sejak dulu kami bangsa yang berdaulat dan terhormat diatas tanah leluhur kami.” Dr. Socratez S. Yoman. Ita Wakhu Purom, Rabu, November 2019.


7. Kesimpulan


Perdamaian bagi bangsa Papua Barat (West Papua) cepat atau lambat pasti bebas dari perbudakan system global dan bangsa moderen kolonial Indonesia. Dengan pastinya, semangat nasionalisme dan patriotisme rakyat Papaua terus bertumbuh dan berpatri di setiap hati dan nurani orang Papua harus merdeka dan kembalikan kedaulatan sendiri bagi orang Papua. Atas semua masalah ini, membuka ruang terbuka secara bermartabat diantara orang Papua (Malanesia) dan Indonesia (Melayu) di kawal oleh pihak ketiga yang adil sesuai mekanisme keadilan dan kebenaran (defacto), dan sesuai amanat hukum international yang berlaku tanpa dipaksa disembunyikan pulau Papua bagian barat (West Papua) harus merdeka (dejure) yang telah sahkan dan sedang berlaku di Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) harus mengakui.

Daftar Pustaka


Tebay. (2009). Dialog Jakarta-Papua Sebuah Prespektif Papua. Jayapura: SKP Jayapura. Tebay. (2012, 05,25). Dialog sebagai Upaya Membangun Perdamaian di Papua. Retrieved
Desember Kamis, 2019, from Kompas.Com: https://nasional.kompas.com Yoman, Sofyan, (2011). Gereja Politik & Papua Barat. Jayapura: Cendrawasih Press. Yoman. (2011). West Papua Persoalan International. Jayapura: Cendrawasih Press.
Yoman. (2016,09, 02). Sejarah Papua yang Dipalsukan. Retrieved November Kamis, 2019, from Satu Harapan: http://www.satuharapan.com/read-detail/read/sejarah-papua- yang-dipalsukan
Yoman,Sofyan, (2018, Agustus Selasa). Kami Terus Bersuara Atas Kebenaran. Jayapura, Provinsi Papua, West Papua.
Yoman. (2019, November Rabu). Kami Meperjuangkan Martabat Bangsa Papua. Jayapura, Provinsi Papua, West Papua

Indonesia dan Papua: Telah Gagal Bangsa Indonesia Mengindonesia Bangsa Papua

Read More

Copyright © Suara kasawan Kehijauan Piyaiyita | Designed With By Blogger Templates
Scroll To Top