Penolakan Pemekaran Prov papua Tengga dan OTUS VOLUME II

Pernataan sikap Dari Mahasiswa Papua se Surabaya
Labels:
mahasiswa

Penolakan Pemekaran Prov papua Tengga dan OTUS VOLUME II
Sudah 20 tahun Otonomi Khusus bergulir diatas tanah Papua namun tidak menjawab apa yang menjadi keinginan rakyat Papua, sebab tuntutan rakyat Papua sebagaimana awal lahirnya Otonomi Khusus di tanah Papua, yakni rakyat Papua ingin berdaulat penuh atas tanah airnya atau Merdeka. Rakya Papua telah menunjukkan sikapnya dengan malakukan berbagai aksi penolakan terhadap kebijakan Otonomi Khusus, telah terjadi pada tahun 2005,tahun 2010, dan tahun 2013 namun Jakarta tetap memaksakan niatnya terhadap Papua dengan melakukan pembatasan akses jurnalis lokal dan asing, menyebarkan propaganda Rasis, melakukan penangkapan, pemenjarahan, pembunuhan terhadap aktivis dan rakyat Papua.
Disaat yang bersamaan banyak pakar akademisi dan peneliti sudah menyatakan otonomi khusus telah gagal mensejahterkan rakyat Papua. Otsus menunjukkan wajah politik Indonesia untuk membungkam aspirasi perjuangan rakyat Papua dan eksploitasi sumber daya alam terus berlanjut demi kepentingan kapitalisme dan imperealisme. Namun penolakan dan data kegagalan otonomi khusus yang telah di konsumsi oleh berbagai kalangan, pemerintah Indonesia tetap memaksa keinginannya dan mengabaikan protes – protes rakyat papua. Sebagaimana yang telah terjadi pada awal tahun 2021 dimana badan legislasi ( Baleg ) DPR RI telah menginvestasikan UU ( RUU ) yang diusulkan masuk dalam program legislasi nasional ( Prolegnas ) prioritas 2021. Rincihannya, 26 RUU usulan dari DPR RI, 10 RUU usulan dari pemerintah dan 2 RUU usulan dari DPR RI. Salah satunya pembahsan ototnomi khusus bagi papua, yang dipertegas dengan surat perintah presiden pada tanggal 4 desember 2020 lalu. Hal ini merupakan bukti bahwa Jakarta dan kroni – kroninya yakni elit papua tetap menggubris hal – hal diluar keinginan politiknya atas tanah papua.
Sejatinya Otomi Khusus ( OTSUS ) hanyalah sebuah upaya dari pemerintah pusat untuk memperpanjang pendertiaan Orang Asli Papua ( OAP ) di atas Tanahnya sendiri, karena Otonomi Khusus membawah dampak negatif seperti pembunuhan, penembakan dan lainnya untuk Orang Asli Papua. Masyarakat, kecil ( sipil ) sama sekali tidak merasakan berbagai aspek - aspek seperti pendidikan ,kesehatan, ekonomi dan Sumber Daya Manusia ( SDM ).
Dalam waktu yang bersamaan pemerintah indonesia dan kaki tangannya yang berada diatas tanah papua telah menunjukkan sikap yang sangat fasis dan otoriter terhadap rakyat papua, sehingga suara penolakan otonomi khusus dibalas dengan pembentukkan/pemekaran Daerah Otonom Baru ( DOB ) tanpa melibatkan rakyat papua ( Orang Asli Papua ).
Melihat dinamika yang terjadi diatas tanah papua, maka kami Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua Kota Studi Se – Surabaya
( IPMAPA KS SE – SBY ) dengan tegas menyatakan sikap :
Menolak pembentukan/pemekaran Daerah Otonom Baru ( DOB ) di seluruh Tanah Papua dan lebih khusunya Pemekaran Provinsi Baru Di Wilayah Adat LAPAGO dan MEEPAGO.
Menolak Otonomi Khusus ( OTSUS ) dan mendukung penuh Petisi Rakyat Papua ( PRP ) yang telah menggalang suara rakyat 654.561 yang menolak keberlanjutan otonomi khusus ( OTSUS ) ditanah papua
Kami mendesak kepada KOMNAS HAM segera menyelesaikan Pelanggaran HAM di atas Tanah Papua dan terlebih kusus untuk menindaklanjuti kasus penembakan 5 warga sipil di Kabupaten Puncak Distrik Gome Utara Desa Yaiki-Maiki.
Hentikan Operasi Militer dan segera tarik Militer Organik dan Non – Organik di seluruh Tanah Papua.
MRP, DPRP, Gubernur, Wali Kota, Bupati, DPRD dan Lembaga Masyarakat Adat ( LMA ) stop membahas/pemekaran Provinsi dan Kabupaten Kota di seluruh Tanah Papua.
Hentikan adanya Eksploitasi Sumber Daya Alam di seluruh Tanah Papua.
Menolak segala bentuk kompromi serta agenda – agenda yang membahas dan memutuskan tanpa melibatkan Rakyat Papua selaku Subjek dan Objek seluruh persoalan di Tanah Papua.
Kami dengan tegas meminta kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia ( MENDAGRI RI ) segera Mencabut UU No. 45 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah.
Segera hentikan Pembangunan Markas Militer di seluruh Tanah Papua
Hentikan segala bentuk Diskriminasi dan Intimidasi terhadap Mahasiswa Papua di seluruh Indonesia
Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis bagi Bangsa West Papua
Demikian pernyataan sikap dan seruan ini. Atas perhatian dan dukungan seluruh pihak yang peduli terhadap Hak Asasi Manusia dan demokrasi bagi Rakyat dan Mahasiswa Papua Barat, Kami Ucapkan termakasih.
koyao, koha, amakaniee, ,amolongo,nimaowitimi,kinaonak,nare,yepmum,tabea mufa,walak,foi moi,wainambe, nayaklak Wa wa wa….
Realitas
PARA SARJANA PEMERINTAHAN DAN ADMINISTRASI NEGARA YANG TIDAK MENGERTI SYARAT-SYARAT PEMEKARAN PEMERINTAHAN BARU
Oleh Gembala Dr. Socratez Yoman,MA
Istilah kata "tidak mengerti" dan "belum mengerti" layak dialamatkan kepada beberapa orang yang bergelar sarjana dan master atau bergelar S3. Katanya, orang-orang Papua sudah banyak yang sudah sarjana, master dan juga bergelar S3???? Dari para sarjana ini kebanyakan dari jurusan politik, administrasi negara dan pemerintahan.
Kita semua, termasuk penulis bergelar S3, namun penguasa Indonesia sedang mempermainkan martabat kami dan tertawa kami. Karena, kita bertingkah laku dan berpikir, berbicara seperti orang-orang yang tidak terdidik, tidak ada ilmu dalam hidup kita. Sepertinya selama kuliah kita orang-orang yang membeli nilai kepada para dosen dan ijazah di universitas.
Buktinya?
Para sarjana ini ramai-ramai mendukung pemekaran provinsi-provinsi BONEKA Indonesia yang diskenariokan oleh Menteri Dalam Negeri, Haji Dr. Tito Karnavian untuk kepentingan politis dan proses pemusnahan etnis orang asli Papua lebih cepat dengan sistematis, terstruktur, terlembaga, masif dan kolektif.
Penulis bukan orang berlatar belakang dari jurusan administrasi negara dan pemerintahan, melainkan dari background Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Cenderawasih Jayapura. Tapi, penulis sedikit mengerti tentang syarat-syarat atau kriteria pembentukan suatu pemerintahan baru yang HARUS dan MUTLAK dipenuhi, yaitu:
1. Jumlah
2. Luas wilayah
3. Sumber Daya Manusia
4. Sumber Daya Alam
5. Sumber Dana
Paradoks dalam konteks Papua dari lima syarat ini, maka perlu dijelaskan sebagai berikut.
1. Jumlah penduduk dua provinsi Papua dan Papua Barat HANYA 4.392.025 jiwa.
Sangat lucu dan aneh serta sangat tidak rasional penduduk 4 juga jiwa dibutuhkan 6 provinsi di Tanah Papua.
Sedangkan jumlah Penduduk:
Jawa Barat 46.497.175 jiwa;
Jawa Tengah 35.557.248 jiwa;
Jawa Timur 38.828.061; Tetapi tidak ada pemekaran provinsi-provinsi baru.
Apakah layak 4 juta penduduk membutuh 6 provinsi di Tanah Papua?
2. Luas wilayah. Untuk luas wilayah masuk akal karena Papua wilayah luas dan sangat kaya.
3. Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia juga menjadi tantangan tersendiri yang perlu menjadi perhatian yang sangat serius.
4. Sumber Daya Alam. Ya, SDA tidak menjadi masalah. Tidak perlu dijelaskan.
5. Sumber Dana. Masalah besar ialah darimana dana besar untuk membiayai pemekaran provinsi-provinsi baru di Papua?
Indonesia sedang sakit parah dengan
utang Indonesia kepada bangsa-bangsa asing sebagai berikut:
5.1. Utang Indonesia Tahun 2020
Posisi utang Indonesia per Juli 2020 telah menyentuh Rp 5.434,86 triliun. Utang tersebut terdiri dari SBN Rp 4.596,6 triliun, pinjamanRp 10,53 triliun, dan ULN Rp 828,07 triliun. Rasio utang terhadap PDB telah naik menjadi 34,53 persen dari sebelumnya 33,63 persen pada Juli 2020.
5. 2. Utang Indonesia Tahun 2021
Pemerintah menargetkan utang baru padatahun 2021 sebesar Rp 1.177,4 triliun. Sebagian besar utang tersebut didapat melalui penerbitan SBN sebesar Rp1.207,3 triliun.
Pemekaran Provinsi dan Kabupaten itu operasi militer dan operasi transmigrasi atas nama pembangungan untuk pemusnahan penduduk asli Papua dengan sistematis, terstruktur, terlembaga, masif dan kolektif. Kalau alasan kesejahteraan, tetapi fakta di depan mata kita bahwa penduduk di Jawa dan Jakarta lebih banyak miskin dan tidur dibawah kolong jembatan dan banyak pengemis hidup tanpa tanah dan juga tanpa harapan.
Dalam buku berjudul: Pintu Menuju Papua Merdeka (Yoman:2000, hal.78-86) diungkap Dokumen Sangat Rahasia dari Departemen Dalam Negeri, Dirjen Kesbang dan LINMAS untuk pemekaran provinsi Papua.
Dalam buku berjudul: Pemusnahan Etnis Melanesia: Memecah Kebisuan Sejarah Kekerasan di Papua Barat (Yoman: 2007), pada bab 5 dibongkar dokumen rahasia Negara untuk pemekaran provinsi-provinsi di Tanah Papua.
Dokumen rahasia itu juga diulas kembali sebagai peringatan adanya ancaman bahaya itu dalam buku berjudul: Otomomi, Pemerakan, dan Merdeka (Yoman:2010).
Dokumen yang disebut Dokumen Sangat Rahasia bertujuan untuk pengkondisian wilayah dan pengembangan jaringan komumikasi dalam menyikapi perkembangan tuntutan Papua Merdeka.
Dokumen Sangat Rahasia itu bernomor: 578/ND/KESBANG/D IV/VI/2000 tanggal 9 Juni 2000. Dan juga "Dokumen Dewan Ketahanan Nasional Sekretariatan Jenderal, Jakarta, 27 Mei 2003 dan tanggal 28 Mei 2003 bertema: Strategi Penyelesaian Konflik Berlatar Belakang Separatis di Papua melalui Pendekatan Bidang Politik dan Keamanan."
Seluruh rakyat Indonesia dan rakyat Papua perlu ketahui, bahwa Negara Indonesia melakukan operasi militer, operasi transmigrasi, operasi pemekaran kabupaten dan provinsi di Tanah Melanesia di West Papua. Operasi-operasi ini merupakan sejarah kekerasan terpanjang di Asia. Tiga bentuk operasi ini dilaksanakan pemerintah Indonesia secara sistematis, terpogram, terorganisir, terlembaga, kolektif dan masif. Tujuan utama dari operasi-operasi ini untuk PEMUSNAHAN penduduk orang asli Papua.
Hermanus (Herman) Wayoi pernah menyatakan: "Pemerintah Indonesia hanya berupaya menguasai daerah ini, kemudian merencanakan pemusnahan Etnis Melanesia dan menggatinya dengan Etnis Melayu dari Indonesia. Hal ini terbukti dengan mendatangkan transmigrasi dari luar daerah dalam jumlah ribuan untuk mendiami lembah-lembah yang subur di Tanah Papua. Dua macam operasi yaitu Operasi Militer dan Operasi Transmigrasi menunjukkan indikasi yang tidak diragukan lagi dari maksud dan tujuan untuk menghilangkan Ras Melanesia di tanah ini…” (Sumber: Pemusnahan Etnis Melanesia: Memecah Kebisuan Sejarah Kekerasan Di Papua Barat: Yoman, 2007, hal. 143). Dikutip dari Makalah Tanah Papua (Irian Jaya) Masih Dalam Status Tanah Jajahan: Mengungkap Hati Nurani Rakyat Tanah Papua ( Bandar Numbay, Medyo Februari 1999).
Akhir dari tulisan pendek ini, penulis memberikan pertanyaan kepada para sarjana yang berjuang untuk pemekaran provinsi-provinsi baru di Tanah Papua?
1. Apakah layak dan memenuhi syarat 6 provinsi hanya untuk 4 juta penduduk di Papua dan Papua Barat?
2. Apakah Anda semua ditugaskan oleh negara untuk mendukung dan memperkuat mempercepat pemusnahan etnis orang asli Papua yang tersisa hanya 4 juta ini?
3. Bagaimana masa depan anak cucu Anda kalau Tanah ini dikuasai oleh orang-orang Melayu dalam 6 provinsi-provinsi baru yang Anda perjuangkan?
Sebenarnya, Anda semua tidak sadar, Anda sedang mendukung dan memperkuat operasi militer dan operasi transmigrasi untuk pemusnahan penduduk asli Papua.
Doa dan harapan penulis supaya tulisan singkat ini berguna.
Waa....Waa.....Waa.....Tuhan memberkati.
Ita Wakhu Purom, 5 Februari 2021
Penulis: Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
Anggota:
1. Dewan Gereja Papua (WPCC)
2. Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC)
3. Aliansi Baptis Dunia (BWA).
Happy Graduation Day buat Abang
YODIM KUM, S.M. yang sudah lulus kuliah! Setelah sekian semester berjuang untuk memperoleh nilai dan menyusun skripsi, kini kamu akhirnya Mendapatkan Nama Belakan Yaitu YODIM KUM, S.M. Pada Tanggal Kamis 28 Di Universitas W.R Supraitman Surabaya.
Prosesi wisuda memang singkat, hanya beberapa jam saja.
Sementara untuk mendapatkannya kamu harus berjuang selama bertahun-tahun.
Mungkin ada banyak kejadian yang seru, senang-senang, soak, dan susah paya dan momen-momen ini sisah dilupakan dan ini
sebagai simbolis mewarnai warna kehidupan.
Wisuda bisa didefinisikan sebagai suatu proses pelantikan
dalam hal ini mahasiswa yang telah menyelesaikan masa studinya dalam perguruan
tinggi, dengan menyelesaikan semua persyaratan yang telah di tetapkan, sehingga
dia layak untuk mendapatkan gelar sarjana.
Dan saya disini bebara kata yang layak di Cantumkan Buat
Abang YODIM KUM, S.M. . Sebagai
Berikut:
Selamat wisuda Abang YODIM KUM, S.M. Semoga sukses mengikuti di tiap langkah
berikutnya. Amin.
Selamat atas gelar sarjananya, semoga ilmu yang selama ini di dapatkan di
bangku kuliah dapat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di Papua.
Selamat! Aku bangga, bahagia dan salut atas usaha dan keberhasilanmu. Semoga
Langka Selanjutnya Juga Tuhan Buka jalan Amin.
Saya sangat bangga karena kamu telah meraij kelulusanmu hari ini. Tapi, saya
akan jauh lebih bangga apabila ilmu yang kamu miliki bermanfaat bagi orang
lain.
Pada setiap langkah yang telah diambil akan menjadi penentu dijalan hidupmu
demi meraih kesuksesan dimasa mendatang. Mantapkan kakimu dalam melangkah,
jangan pernah ada kata ragu dan juga rasa bimbang terselip pada jejak
langkahmu. Selamat wisuda untukmu. Abang YODIM KUM, S.M.
Wisuda adalah momen yang cukup menyenangkan dan bangga. Namun, kerja keras
tidak harus menjadi sebuah akhir dari segalanya.
Dan AkhirNya Kami Organisasi Ikatan Pelayar dan Mahasiswa Kabupaten Mimika
(IPMAMI) KORDINATOR Wilaya Surabaya Mengucapkan Selamat Sukses Abang Abang YODIM
KUM, S.M. Karna Abang Sebagai Salah
satu Anggota Yang Mampu Bertangun Jawab Saat Saat Kegiatan Dadir organisasi
Seperti Ibadah Uhasa dan hal-hal yang lain.dan Yang mana Menyelesaokan
Perkuliaan Ini, dan Langka Selanjutnya Tuhan Yesus Menanti Mencari Nafka Hidup
Selanjutnya pun
HAPPY GRADUATION DAY BUNG YODIM KUM, S.M
![]() |
Browsur Topic Diskusi |
Berbicara mengenai Sumber Daya Manusia Papua sekarang berarti,hal yang terpenting adalah membentuk sumber Daya Manusia papua dari sekarang untuk generasi berikutnya. (Dance Yumai)
Hal yang terpenting di pedalaman Papua untuk memajukan sumber daya manusia adalah utamakan kesehatan dan pendidikan,membangun fasilitas kesehatan dan Pendidikan yang lebih baik kepada masyarakat Papua. (Eminus Teus Wenda)
Di Papua,Penetapan jabatan sesuai dengan jurusan atau keahlian masing-masing. Jangan menetapkan seorang yang jurusannya Pertanian tetapi diangkat menjadi seorang guru Fisika. (Alfian Adii)
Bagi Pelajar dan Mahasiswa Papua yang sekolah/kuliah di luar papua,kalau liburan ke Papua harus tanya tentang budaya papua, karena kalau di lihat budaya papua sudah tidak nampak lagi di Papua. (Yohanes Dawapa)
Orang Papua jangan melarang pendatang untuk berdatang di Papua,orang Papua juga harus lebih aktif dalam bidang ekonomi,jangan hanya menjadi penonton di atas tanahnya sendiri. (Yumerius Edowai)
belajar berbicara di depan banyak orang itu penting karena,wawasan luas tetapi tidak pandai untuk menyampaikan kepada banyak orang maka, orang lain belum tentu mengerti apa yang kita sampaikan itu. ( Dance Yumai)
Kebanyakan masyarakat Papua jual tanah dengan harga yang murah kepada pendatang dan pendatang jual kembali tanah dengan harga yang lebih besar,maka dari itu hal ini harus di perhatikan supaya tidak terjadi lagi. (Yuli Gobay)
Orang Papua tidak bisa maju kalau budaya luar yang kurang baik masuk ke Papua,karena kebanyak anak mudah papua sekarang itu tidak punya pendirian pribadi yang bisa menolak budaya luar yang kurang baik. (Yumerius Edowai)
hal yang kurang baik dari orang Papua yang berintelektual adalah tidak mau berbagi ilmu yang ia miliki kepada orang papua yang lain. (Dance Yumai)
Salah satu hal yang membuat sumber daya manusia di Papua tidak bisa maju karena,tidak bisa fokuskan ke satu bidang,contohnya jika dari Sekolah Dasar(SD) sudah fokuskan di matematika maka dari SMP-perguruan tinggi harus fokuskan di Matematika. Supaya memperdalam apa yang di pelajarinya. (Alfian Adii)
orang Papua harus kembangkan potensi yang ada di masing-masing daerah dengan cara,kerja sama dengan pemerintah,orang intelektual yang ahli dalam bidangnya dan masyarakat Papua. Pemeritah dan orang intelektual yang ahli dalam bidangnya harus sosialisasikan sekaligus praktek supaya masyarakat bisa mengerti cara kerja yang baik. (Stefanus Ukago)
Kita harus sadar bahwa diri kita itu mahal,maka jangan terpengaruh kepada hal-hal yang bisa merusak diri pribadi kita,contohnya minum mabuk dan masih banyak hal yang kurang baik lainnya. (Dance Yumai)
Minum Alkohol itu penting karena tubuh kita juga membutuhkan alkohol, tetapi jangan berlebihan karena merusak tubuh kita. (Yumerius Edowai)
Dalam Setiap aktifitas harus ingat akan Tuhan,karena kehiduapn kita akan dimudahkan oleh Tuhan. (Yohanes Dawapa)
hal yang terpenting untuk orang Papua yang sedang menempu pendidikan adalah selain materi,praktek juga penting. (Yumerius Edowai)
Perbedaan pendidikan di Papua dan Jawa adalah selain sekolah ada kursus khusus yang di ikutkan oleh orang tua sehingga SDM di jawa lebih maju di bandingkan papua,hal itu bagi orang tuanya yang mampu. (Dance Yumai)
Perekonomian itu tidak terlepas dari kebiasaan kita orang papua yaitu berkebun,berburu, membuat jaring,mencari ikan di laut, membuat Noken dan masih banyak lagi. (Yohanes Dawapa)
Masi banyak masuk-masukan dari para peserta diskusi namun saya hanya bisa menulis apa yang saya ingat dan apa yang saya tulis di catatan pribadi saya. Pemudah Papua lebih khusus yang sedang menempu pendidikan harus banyak berdiskusi dan kalau bisa sosialisasikan kepada masyarakat Papua untuk memajukan sumber Daya Manusia Papua.
Oleh : Stefanus Ukago
Degeuwodide-News Uang REPUBLI JAKARTA -- Pakar hukum mahasisiwa menawarkan alternatif hukuman bagi koruptor. Akhir studi mahasiswa meminta, perluasan tanggung jawab terhadap pihak-pihak yang menikmati kekayaan dari hasil korupsi.
"Perlu dipikirkan perluasan tanggungjawab pidana, siapapun yang terima (hasil korupsi), orangnya harus tanggung jawab," kata Mahasiswa kota studi nabire
. Sebab nantinya pihak-pihak yang terlibat menikmati dana korupsi bisa diganjar hukuman. Bahkan, tak menutup kemungkinan keluarga koruptor bisa dijerat penjara karena hal ini.
"Kalau uang dana akhir studi hasil korupsinya atau isme mintai tanggung jawabnya, ke pejabat kepala dinas sosial kab paniai Bapak Ronard kadepa S.sos untuk menyuap diminta juga pertanggung jawabannya, semua yang terlibat penyuapan dan keluarga yang terima kekayaan tidak wajar," ujar
mahasiswa nabire mengingatkan, tindakan korupsi tak bisa berdiri sendiri. Korupsi pastinya dilakukan oleh Yulian kadepa dan beberapa orang. Oleh karena itu hukumannya harus meluas bukan dipersempit.
" (yang dalang korupsi) saja, karena koruptor itu sifatnya kolektif bukan tunggal jadi bekerja dengan banyak pihak," Akhir semester kota studi nabire kab paniai.
Diketahui, telah mengabulkan permohonan terpidana korupsi dan mengurangi masa hukuman mereka. Setidaknya ada koruptor yang mendapat pengurangan hukuman berkat pemangkasan atau isme di tingkat keluarga yaitu kelurga
Kepala dinas sosiai kabupaten paniai Ronard Kadepa S.sos